Bisnis.com, JAKARTA - SATO yang berencana ekspansi ke Asia Tenggara, menyebut sebanyak lebih dari dua juta masyarakat Indonesia masih menggunakan toilet yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.
Senior Vice President, Leader, SATO and LIXIL, Erin McCusker menuturkan data tersebut merujuk pada Program Bersama World Health Organization (WHO) / United Nation Children’s Fund (UNICEF) untuk Ketersediaan Air, Sanitasi, dan Kebersihan.
"SATO menawarkan produk sanitasi dan kebersihan yang mudah diterapkan dan terjangkau untuk lebih dari 16 juta orang di Indonesia yang masih menggunakan kakus terbuka," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (24/5/2023).
Dia menuturkan perusahaan akan melakukan ekspansi di wilayah Asia Tenggara sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup lebih dari 100 juta orang di berbagai negara pada 2025.
Saat ini, lanjutnya, SATO memperkenalkan lini produknya kepada para pembuat kebijakan, pimpinan perusahaan, dan mitra potensial di Indonesia.
Erin menyebut rangkaian produk baru yang diluncurkan juga mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan akses menyeluruh pada fasilitas sanitasi yang aman dan memadai di seluruh negeri
Baca Juga
“Kami mengembangkan solusi produk sanitasi dan kebersihan yang inovatif, aspiratif, dan terjangkau, baik untuk konsumen rumah tangga maupun instansi di wilayah perdesaan dan periurban atau sekitar perkotaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan SATO wilayah Asia, Suguru Sakata berharap peluncuran produknya bisa mengisi kesenjangan di Indonesia.
“Aneka produk SATO seluruhnya diproduksi di Indonesia oleh Aqualon, bagian dari PT Cipta Aneka Agung," katanya.
Adapun, Anton Laminto dari PT Cipta Aneka Agung mengatakan solusi yang dihadirkan SATO merupakan contoh yang baik dalam memberikan solusi sederhana, namun berdampak luas.