Hanya Fokus Bangun Jalan Tol
Kritik terhadap pembangunan infrastruktur di era Jokowi juga dilontarkan Jusuf Kalla. Untuk diketahui, Jusuf Kalla (JK) sempat menjabat sebagai Wakil Presiden RI di era pemerintahan Jokowi pada 2014-2019.
Dalam pidatonya di acara Milad ke-21 PKS, JK menyoroti arah kebijakan pembangunan infrastruktur Jokowi. Dia menyebut Jokowi lebih sibuk membangun jalan tol dan kurang memperhatikan jalan-jalan tidak berbayar atau non-tol.
Jusuf Kalla mengatakan kendati pemerintah telah berhasil membangunan 2.600 kilometer jalan tol hingga 9 tahun masa pemerintahannya. Namun perhatian terhadap jalan biasa masih perlu ditingkatkan.
"Di lain pihak bangga pemerintah membuat jalan tol 2.600 km. Penting sekali jalan tol, tetapi 170.000 km jalan rusak di Indonesia itu data BPS. Artinya orang menganggap kalau mau jalan baik hanya orang mampu yang bisa jalan baik karena dibayar, tetapi jalan rakyat yang dilalui tiap hari oleh petani pedagang kecil rusak tidak diperbaiki, itu ketidakadilan untuk rakyat contoh kecil saja," kata Jusuf Kalla dalam puncak perayaan milad ke-21 Partai Keadailan Sejahtera, Sabtu (20/5/2023).
Dia menuturkan masih terdapat 170.000 km jalan rusak di Indonesia. Padahal, jalan tersebut juga cukup penting bagi kegiatan perekonomian masyarakat.
"Kenapa jalan tidak bisa baik? Menteri PU orang hebat, tentu dana tidak ada karena kita memilih proyek yang mahal-mahal tentu manfaatnya tidak seperti yang diharapkan," ujarnya.
Baca Juga
Kritik senada juga dilontarkan Ketum Partai Demokrat, AHY. Dia menilai Jokowi lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) ini menyatakan bahwa fokus pembangunan pemerintah tidak boleh mengesampingkan pembangunan SDM. Indeks pembangunan manusia dinilai perlu terus untuk ditingkatkan seiring dengan pembangunan infrastruktur.
“Sudah sepatutnya mengutamakan pembangunan manusia, dibandingkan pembangunan yang sifatnya serba benda. Pembangunan infrastruktur itu penting, dibutuhkan tapi jangan sampai menomor sekiankan pembangunan manusia,” ucap AHY.