Bisnis.com, JAKARTA - Jadwal pendaftaran peserta Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) yang akan berakhir pada 15 Mei 2023 diperpanjang hingga 31 Mei 2023.
Perpanjangan waktu pendaftaran dilakukan setelah adanya banyak masukan dari calon peserta tentang jadwal pendaftaran peserta BISRA 2023 dianggap telalu singkat. Oleh karena itu, panitia BISRA 2023 memutuskan memperpanjang batas waktu pendaftaran menjadi dari 15 Mei 2023 menjadi 31 Mei 2023.
Ketua Panitia BISRA 2023, Irsad mengatakan menerima banyak masukan dari calon peserta yang merasa batas waktu pendaftaran terlalu singkat kalau ditutup pada 15 Mei 2023, sehingga menyulitkan mereka untuk menyiapkan bahan materi penilaian untuk diserahkan kepada panitia.
“Karena alasan tersebut, kami memperpanjang masa pendaftaran menjadi 31 Mei 2023 sehingga calon peserta bisa menyiapkan diri dengan lebih baik untuk BISRA 2023. Saat ini sudah ada 48 perusahaan yang mendaftar,” kata Irsad dalam siaran persnya, Senin (15/5/2023).
Untuk proses pendaftaran, peserta bisa melakukan pendaftaran secara online dengan alamat ke https://bit.ly/FormulirPendaftaranBISRA2023. Atau melakukan pendaftaran dengan mengubungi Bisnis Indonesia Gagaskreasitama di nomor 0858117263888.
Sementara itu, Chamdan Purwoko, Direktur Bisnis Indonesia Gagaskreasitama yang mengampu ajang BISRA 2023, menambahkan pihaknya ingin membuka peluang yang seluas-luas bagi perusahaan untuk ikut dalam ajang tersebut.
Baca Juga
“Jadi kalau ada calon peserta merasa waktunya tidak cukup untuk menyiapkan persyaratan yang memang lumayan detail, tentu kami akomodasi agar semua perusahaan memiliki kesempatan untuk ikut dalam BISRA 2023,” kata Chamdan.
Terkait dengan CSR, Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan perusahaan yang menerapkan prinsip tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility berpotensi meningkatkan citra positif perusahaan di mata publik sekaligus melebarkan akses pasar.
Lebih jauh, menurutnya, potensi itu pada gilirannya mampu memperkuat brand perusahaan di mata masyarakat.
Menurutnya, prinsip corporate social responsibility (CSR) tidak melulu soal kegiatan sosial yang bersifat kuantitatif, tetapi bisa juga berbagai kegiatan dengan dampak signifikan bagi perubahan.
“Kami sangat berharap bahwa berbagai kegiatan CSR tentunya tidak hanya karena kewajiban yang diamalkan undang-undang tetapi CSR-CSR dengan peran besarnya dalam menyelesaikan beragam permasalahan sosial ekonomi dan lingkungan,” katanya, Rabu (12/4/2023).
Vivi berharap perusahaan tidak hanya melakukan CSR demi menggugurkan kewajiban, tetapi juga berperan dalam membantu menyelesaikan sederet permasalahan yang ada di masyarakat.
Menurut Susanto Samsudin, National Director Humanity Indonesia Susanto Samsudin, merujuk survei Global Reporting Initiative, sebanyak 93 persen perusahaan yang menerapkan prinsip Economic, Social and Governance (ESG) akan mendapat keuntungan pendapatan.
Dalam surveinya, Allianz dan Ipsos, juga menemukan 79 persen investor lebih senang melakukan investasi perusahaan yang berhubungan dengan ESG.
Sementara itu, Dian R Sutiono juga menyatakan BISRA 2023 mengukur perusahaan yang memiliki kualifikasi CSR terbaik, Untuk menemukan perusahaan dengan CSR terbaik, panitia menggelar riset data kuantitatif dan kualitatif secara holistik.
“Kami lihat nanti datanya input activity-nya apa output-nya, nah ini outputnya nanti resultnya kita bisa ukur yang yang kita pakai salah satu dari 30 social impact measurement, kemudian nanti outcome-nya kita juga lihat,” tutur Dian