Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Pangkas Ribuan Karyawan, Produsen Sepatu Adidas Ini Perkirakan PHK Masih Terus Berlanjut

Produsen sepatu Adidas, PT Panarub Industry memperkirakan aksi PHK masih akan berlanjut hingga akhir tahun meski perusahaan telah memangkas ribuan karyawan.
Produsen sepatu Adidas, PT Panarub Industry memperkirakan aksi PHK masih akan berlanjut hingga akhir tahun meski perusahaan telah memangkas ribuan karyawan./Dice Insights
Produsen sepatu Adidas, PT Panarub Industry memperkirakan aksi PHK masih akan berlanjut hingga akhir tahun meski perusahaan telah memangkas ribuan karyawan./Dice Insights

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen sepatu Adidas, PT Panarub Industry yang berlokasi di Pasar Kemis Tangerang, Banten memperkirakan badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tutup buku di penghujung tahun ini.

Direktur Utama Panarub Budiarto Tjandra menuturkan pihaknya masih belum bisa memastikan kapan gelombang PHK di Panarub akan berakhir, lantaran kondisi permintaan yang masih melemah.

Sebelumnya, kepada Bisnis Budiarto menuturkan, jika Panarub telah melakukan PHK terhadap 1.200 karyawannya sepanjang 2022, jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga 2.000 pekerja.

“Situasi order masih melemah, kemungkinan masih berlanjut yah tahun ini,” kata Budiarto saat dihubungi Bisnis pada Rabu (10/5/2024).

Bahkan Budiarto tidak menampik kemungkinan situasi pelemahan order dari luar negeri ini masih akan mendera berbagai industri termasuk industri alas kaki hingga kuartal II/2024 mendatang.

Dikarenakan menurutnya hingga saat ini menurutnya belum ada tanda-tanda perbaikan situasi perekonomian global, termasuk di negara-negara tujuan ekspor industri alas kaki.

“Bisa jadi sampai pertengahan tahun depan, karena situasi global belum ada tanda tanda trend membaik,” tambah Budiarto.

Dengan demikian, gelombang PHK Panarub masih akan terus berlanjut. Meskipun di sisi lain, Budiarto menyebutkan pihaknya berharap situasi ini segera berakhir dan gelombang PHK segera diakhiri. “Mudah mudahan saja bisa segera pulih situasi global ya,” tambah Budiarto.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sekaligus Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyebutkan pihaknya memperkirakan pelemahan ekspor akan berlangsung hingga akhir kuartal II/2024 mendatang.

“Kita approximately hingga pertengahan tahun depan masih akan melemah ya pasar ekspor,” kata Anne saat ditemui Bisnis di kantor Kementerian Perindustrian pada Selasa (9/5/2023).

Sebelumnya, dalam catatan Bisnis pada Minggu (16/4/2023), Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) memperkirakan kondisi lesunya sektor ekspor industri sepatu masih akan berlanjut hingga semester I/2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakri menyebutkan, lesunya ekspor alas kaki dipicu oleh perekonomian di negara tujuan ekspor, seperti Amerika dan Eropa yang belum pulih. Pada awal tahun ini, industri alas kaki dalam negeri pun mencatatkan penurunan ekspor yang cukup dalam.

“Masih stagnan, masih belum tumbuh demand, mungkin sampai akhir semester I/2024,” kata Firman kepada Bisnis pada Jumat (14/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper