Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Menkeu Negara G7 Dimulai, Isu Pagu Utang AS Bakal Dibahas?

Isu pagu utang AS bakal dibahas dalam pertemuan menteri keuangan G7, selain membahas mengenai keuangan global, sanksi Rusia, dan diversifikasi rantai pasok. 
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada para pemimpin G7 melalui tautan video selama sesi kerja mereka di Kastil Elmau di Kruen, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, pada 27 Juni 2022/Istimewaw
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada para pemimpin G7 melalui tautan video selama sesi kerja mereka di Kastil Elmau di Kruen, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, pada 27 Juni 2022/Istimewaw

Bisnis.com, JAKARTA - Isu kebuntuan pagu utang Amerika Serikat (AS) diperkirakan menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan menteri keuangan G7 di Jepang yang dimulai hari ini, Kamis (11/5/2023).

Menteri Keuangan AS Janet Yellen diperkirakan akan menghadapi pertanyaan dari rekan-rekan G7 di kota Niigata, Jepang untuk mencegah gejolak di pasar keuangan setelah terjadinya kegagalan tiga bank regional AS. 

“Kegagalan akan mengancam keuntungan yang telah kami kerjakan dengan sangat keras selama beberapa tahun terakhir dalam pemulihan pandemi kami. Hal itu akan memicu perlambatan ekonomi global yang akan membuat kami mundur lebih jauh," kata Yellen seperti dikutip Bloomberg,  (11/5/2023). 

Krisis utang AS dapat memusingkan Jepang yang menjadi ketua G7 tahun ini, di mana Jepang menjadi pemegang surat utang pemerintah AS terbesar di dunia. 

Dalam pertemuan G7, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki akan menjelaskan bahwa para pemimpin keuangan akan berdiskusi dalam cara-cara untuk mengatasi risiko sistem keuangan dengan lebih baik. 

Diskusi tersebut akan dilakukan dengan membagikan pengalaman mereka mengenai pelajaran yang dipetik dari kegagalan bank AS yang terjadi baru-baru ini. 

Analis di Nomura Research Institute Takahide Kiuchi juga menjelaskan bahwa G7 tidak akan menghasilkan solusi untuk masalah domestik dan politik AS yang murni.

"Washington sepenuhnya bertanggung jawab untuk memperbaiki ini. Tapi ketika ada yang salah, semua negara lain menanggung bebannya." jelas Kiuchi Topik yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan

Risiko ekonomi global termasuk inflasi yang tinggi, serta kenaikan suku bunga AS dan Eropa yang agresif kemungkinan akan menjadi topik perdebatan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G7.

Yellen juga mengatakan bahwa ekonomi global berada di posisi yang lebih baik dibandingkan yang diprediksi enam bulan lalu, dengan inflasi yang moderat di banyak negara G7 termasuk AS. 

Di lain sisi, data terbaru menunjukkan tanda-tanda kelemahan di China, ekonomi terbesar kedua di dunia.

Berdasarkan data dari Indeks Harga Konsumen (IHK) China bulan April, kenaikan berada di laju paling lambat bahkan yang terendah dalam lebih dari dua tahun. Sementara itu harga barang-barang di pabrik semakin menurun yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global. 

Kemudian topik lain yang akan dibahas pada pertemuan keuangan G7 adalah cara memperkuat sistem keuangan global, langkah-langkah untuk mencegah Rusia mengelak dari sanksi atas invasinya di Ukraina, dan diversifikasi rantai pasok dengan menghindari negara-negara seperti China melalui kemitraan dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Biasanya, perdebatan batas utang AS berakhir dengan kesepakatan yang disepakati pada saat-saat terakhir untuk menghindari risiko gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Namun, saat ini situasi menjadi lebih berisiko karena ada perpecahan politik yang semakin meluas. 

Sebelumnya, para menteri keuangan G7 berkomitmen untuk menangani tantangan fiskal terkait defisit, utang, dan pertumbuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper