Bisnis.com, INCHEON - Sekitar 4.500 peserta berkumpul di Incheon untuk Pertemuan Tahunan ke-56 Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dibuka hari ini, Selasa (2/5/2023).
Sejumlah menteri keuangan, gubernur bank sentral, dan pejabat pemerintah dari anggota ADB akan bergabung dengan perwakilan dari sektor swasta, mitra pembangunan, pemuda, akademisi, masyarakat sipil, dan media dari Asia dan Pasifik, dan seluruh dunia.
“Pertemuan ini memberikan peluang yang sangat baik bagi para pembuat kebijakan dan pemimpin pembangunan dari seluruh Asia dan Pasifik untuk menelaah isu-isu utama yang akan membentuk pemulihan kawasan kita dari pandemi Covid-19,” kata Dirjen Pelaksana ADB Woochong Um.
Pertemuan itu, lanjutnya, juga merupakan platform penting bagi Republik Korea untuk berbagi pelajaran berharga dengan negara-negara berkembang anggota ADB tentang perkembangan ekonominya yang pesat selama beberapa generasi terakhir.
Pertemuan Tahunan akan berlangsung mulai dari 2 hingga 5 Mei dengan tema Rebounding Asia: Recover, Reconnect, and Reform.
Dewan Gubernur diharapkan memfokuskan pertemuan mereka pada peran ADB dalam memastikan pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif di negara-negara berkembang (developing member countries/DMC) anggotanya, sambil berkontribusi lebih banyak untuk kebijakan publik di kawasan, seperti perubahan iklim.
Baca Juga
Mereka akan mencari cara untuk memperluas kapasitas pinjaman ADB guna memenuhi permintaan yang kuat akan pembiayaan dan pengetahuan.
Seminar gubernur akan berkonsentrasi pada kebijakan yang diperlukan untuk mendukung pemulihan kawasan.
Pada sesi bisnis, Presiden ADB Masatsugu Asakawa akan melaporkan kepada para gubernur tentang operasi ADB dan memaparkan visinya untuk bank pembangunan multilateral itu.
Seminar lainnya akan membahas topik-topik seperti kebutuhan tenaga kerja dan teknologi untuk transisi hijau, inklusi gender dan keuangan, sumber pertumbuhan baru untuk Asia, dan peran sektor swasta dalam mempromosikan pertumbuhan hijau yang berkelanjutan di kawasan.