Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfrif menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) April 2023 sebesar US$79,34 per barel atau naik 6,3 persen dari posisi bulan sebelumnya di level US$74,59 per barel.
Penetapan itu tertuang dalam Kepmen ESDM Nomor 174.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2023 tanggal yang disahkan Selasa (2/5/2023).
Peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, sebagaimana dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, antara lain dipengaruhi oleh OPEC+ di awal April 2023 yang mengumumkan tambahan pemotongan produksi OPEC+ sebesar 1,16 juta bopd, di luar ekspektasi pasar.
Total pemotongan produksi OPEC+ termasuk perpanjangan pemotongan produksi Rusia menjadi sebesar 3,66 juta bopd, setara dengan 3,7 persen dari permintaan minyak mentah global.
Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan stok April 2023 bila dibandingkan Maret 2023:
a. Minyak mentah sebesar 9,1 juta barel menjadi 460,9 juta barel, hasil dari peningkatan ekspor dan penurunan produksi.
Baca Juga
b. Gasoline sebesar 1,5 juta barel menjadi 221,1 juta barel.
c. Distillate sebesar 1,6 juta barel menjadi 111,5 juta barel.
“Penghentian pasokan minyak mentah Irak melalui pipa oleh Turki sebesar 450.000 bopd, setelah Irak memenangkan arbitrase yang mengatakan bahwa Turki telah melanggar kesepakatan bersama dengan mengizinkan Pemda Kurdistan melakukan ekspor tanpa persetujuan dari Pemerintah Pusat Irak,” demikian dinyatakan dalam Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dikutip dari siaran pers, Selasa (2/5/2023).
Faktor lainnya adalah membaiknya kondisi perekonomian di China, terutama setelah pencabutan kebijakan zero-covid serta kabar positif terkait dengan inflasi di Amerika Serikat yang diindikasikan dengan peningkatan Purchasing Manager Index (PMI).
Terkait permintaan minyak mentah dunia, OPEC dalam laporan bulan April 2023 menyampaikan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2023 tidak berubah dari laporan bulan sebelumnya sebesar 2,3 juta bopd. Namun, permintaan minyak di negara-negara non-OECD direvisi lebih tinggi karena peningkatan aktivitas ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di China, Timur Tengah, Amerika Latin, dan wilayah Eropa lainnya.
Lalu, International Energy Agency (IEA) dalam laporan April 2023 menyampaikan bahwa pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia 2023 sebesar 2 juta bopd menjadi sebesar 101,9 juta bopd, merupakan rekor tertinggi, seiring pulihnya konsumsi minyak China.
Sementara terkait pasokan minyak mentah dunia, IEA dalam laporan April 2023 menyampaikan pasokan minyak mentah dunia turun sebesar 400.000 bopd akibat pemotongan produksi sejumlah produsen di bulan Mei.
Laporan jumlah oil rig AS dari Baker Hughes, yang merupakan indikator potensi pasokan minyak, mencapai level terendah sejak Juni 2022.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh perekonomian China tumbuh sebesar 2,2 persen, peningkatan impor minyak mentah serta peningkatan aktivitas kilang China untuk memenuhi permintaan ekspor BBM dan peningkatan konsumsi lokal, setelah pencabutan kebijakan zero-covid.
“Selain itu, permintaan BBM yang kuat dari India hasil pertumbuhan ekonomi yang stabil, berkat dukungan rencana belanja pemerintah dan pemotongan pajak penghasilan,” menurut exsum tersebut.
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan April 2023 dibandingkan bulan Maret 2023 sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar US$6,38 per barel dari US$78,56 per barel menjadi US$84,94 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$6,07 per barel dari US$73,37 per barel menjadi US$79,44 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$4,16 per barel dari US$79,21 per barel menjadi US$83,37 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$5,91 per barel dari US$78,45 per barel menjadi US$84,36 per barel.