Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan resmi memulai pembangunan perluasan Stasiun Tanah Abang. Sebagian fasilitas pada stasiun ini ditargetkan sudah dapat digunakan pada Desember 2023 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan, pembangunan stasiun tersebut akan menggunakan lahan seluas 4 hektare milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang dulunya merupakan Depo Lokomotif Tanah Abang.
Budi Karya menjelaskan, perluasan Stasiun Tanah Abang merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan infrastruktur pendukung sarana transportasi massal. Hal tersebut wajib dilakukan guna mempermudah mobilitas masyarakat dalam bepergian.
Menurutnya, Stasiun Tanah Abang menjadi salah satu pusat transit oriented development (TOD). Hal tersebut mengingat stasiun ini berdekatan dengan beberapa titik keramaian seperti pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang dan kompleks perkantoran di sekitar Monumen Nasional (Monas).
"Dari sini harus ada perbaikan yang kita lakukan baik dari sisi prasarana maupun sarananya. Kami bangun stasiun baru Tanah Abang ini agar nantinya bisa meningkatkan kapasitas hingga 3 kali lipat," katanya saat acara ground breaking perluasan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023).
Budi Karya juga menyadari tingkat kapasitas Stasiun Tanah Abang saat ini belum memadai. Oleh karena itu, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan juga integrasi antarmoda yang lebih optimal.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menambahkan, bangunan stasiun baru di Tanah Abang nantinya akan memiliki luas bangunan 12.000 meter persegi dan terdiri atas 2 lantai. Bangunan ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti area komersil, fasilitas khusus difabel, dan lainnya.
"Pembangunan akan dilakukan sebanyak tiga tahap, dengan nilai investasi tahapan pertama sekitar Rp380 miliar," jelas Risal.
Dia melanjutkan, Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas penumpang tertinggi setelah Manggarai dan Bogor. Dia mengatakan, sekitar 48.000 penumpang rata-rata turun di stasiun ini dengan 105.000 penumpang lain melakukan transit di Stasiun Tanah Abang.
Pengembangan Stasiun Tanah Abang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di Jakarta dan kota-kota penyangga lainnya.