Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stasiun Manggarai Penuh Sesak, Ini Upaya Kemenhub Atasi Kepadatan

Kemenhub berupaya untuk mengurai kepadatan penumpang KRL di Stasiun Manggarai.
Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) berada di stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) berada di stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memulai proses pembangunan lima tangga tambahan di Stasiun Manggarai untuk memitigasi kepadatan penumpang KRL di stasiun tersebut pada jam-jam sibuk.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyampaikan konstruksi tangga tambahan tersebut dimulai dari lantai concourse ke peron lantai dasar pada peron jalur 6 dan 7. Pembangunan tangga tambahan juga akan segera disusul pada peron jalur 8 dan 9 di Stasiun Manggarai.

Risal menyebutkan, total 5 tangga manual tambahan akan dibangun oleh DJKA pada sisi utara dan selatan Manggarai, termasuk satu tangga baja  gantung sebelah selatan yang saat ini sudah selesai dan sudah dapat dipergunakan oleh penumpang. 

“Kami optimistis pembangunan tangga tambahan dapat diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan,” jelas Risal dalam keterangan resminya, Kamis (9/3/2023).

Secara spesifikasi tangga manual yang dibangun oleh Ditjen Perkeretaapian menggunakan bahan full baja dengan berat mencapai 8 - 9 ton. Menurut Risal, pemilihan dari material baja tersebut memiliki keunggulan dari segi waktu pengerjaan yang lebih cepat dan mempunyai masa penggunaan yang lebih lama dengan durabilitas lebih tinggi dibandingkan konstruksi tangga manual berbahan beton.

Kehadiran tangga-tangga tambahan tersebut diharapkan dapat membantu memperlancar proses transit sekaligus dapat menjadi solusi alternatif   perpindahan penumpang. Terlebih, saat ini aktivitas perpindahan penumpang masih terpusat pada tangga, eskalator dan lift existing, khususnya pada puncak aktivitas sibuk yaitu sekitar pukul 06.00 - 09.00 pagi dan pukul 15.00 - 20.00.

Risal menambahkan, proses pembangunan tangga tambahan ini cukup menantang mengingat proses revitalisasi Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral yang masih berlangsung hingga saat ini. Oleh karena itu, Kemenhub telah melibatkan tenaga bantuan dari kontraktor agar tangga tambahan dapat dibangun dengan cepat dan segera beroperasi. 

Lebih lanjut, Risal menyebutkan tantangan lain muncul akibat pengerjaan konstruksi tangga yang dilakukan di lintas KA aktif dan di tengah aktivitas transit penumpang. Seiring dengan hal tersebut, pembangunan tangga hanya dapat dilaksanakan pada window time stasiun, yakni pada jam 9 malam hingga 4 pagi.

Dia mengatakan pemilihan jam tersebut dilakukan agar tidak mengganggu pelayanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek di Stasiun Manggarai.

“Proses konstruksi kelima tangga tambahan juga tidak bisa dikerjakan secara paralel karena di khawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang,” lanjutnya.

Risal menambahkan, Kemenhub juga terus melakukan pengembangan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral pertama di Indonesia. Pihaknya menargetkan Stasiun Manggarai dapat beroperasi sebagai stasiun sentral sepenuhnya pada 2025. 

Kemenhub juga berkomitmen untuk terus lakukan evaluasi secara kontinu dengan semua pemangku kepentingan terkait agar pelayanan KRL di Stasiun Manggarai tetap berjalan optimal di tengah proses konstruksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper