Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramadan dan Idulfitri Bakal Kerek Inflasi April 2023 ke 5 Persen? Ini kata Ekonom

Ekonom menilai momen Ramadan dan Idulfitri bisa mengerek inflasi April 2023 ke level 5 persen.
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/4/2023), terpantau kembali ramai pasca H+2 Hari Raya Idulfitri 2023. Para pemudik banyak yang memilih pulang lebih cepat karena ingin menikmati suasana Jakarta dan kembali bekerja. JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/4/2023), terpantau kembali ramai pasca H+2 Hari Raya Idulfitri 2023. Para pemudik banyak yang memilih pulang lebih cepat karena ingin menikmati suasana Jakarta dan kembali bekerja. JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April 2023 pada Selasa (2/5/2023). Secara musiman, laju inflasi akan meningkat tinggi pada periode Ramadan dan Idulfitri dikarenakan permintaan masyarakat yang meningkat.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa tingkat inflasi pada April 2023 berpotensi mencapai 5 persen, naik dari capaian Maret 2023 sebesar 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Riefky mengatakan laju inflasi yang lebih tinggi pada periode tersebut tentunya dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu Ramadan dan Idulfitri. Apalagi, arus mudik Lebaran telah kembali ke tren normalnya. 

“Jadi ini memang karena faktor musiman, terutama ada puasa dan Lebaran, sehingga mendorong inflasi cukup kuat, apalagi mudik sudah kembali ke level normal, ini yang menjadi pendorong utama,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/4/2023).

Menurutnya, komoditas yang cenderung mengalami peningkatan yaitu pada kelompok pengeluaran pangan dan transportasi.

Dia menambahkan ke depan risiko yang masih perlu diperhatikan pemerintah yaitu agar bisa mendorong inflasi ke tren penurunan kembali setelah periode musiman saat ini. 

“Diharapkan juga pemerintah bisa mendorong kembali inflasi ke tingkat 2-4 persen sesuai target Bank Indonesia,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper