Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April 2023 pada Selasa (2/5/2023). Secara musiman, laju inflasi akan meningkat tinggi pada periode Ramadan dan Idulfitri dikarenakan permintaan masyarakat yang meningkat.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa tingkat inflasi pada April 2023 berpotensi mencapai 5 persen, naik dari capaian Maret 2023 sebesar 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Riefky mengatakan laju inflasi yang lebih tinggi pada periode tersebut tentunya dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu Ramadan dan Idulfitri. Apalagi, arus mudik Lebaran telah kembali ke tren normalnya.
“Jadi ini memang karena faktor musiman, terutama ada puasa dan Lebaran, sehingga mendorong inflasi cukup kuat, apalagi mudik sudah kembali ke level normal, ini yang menjadi pendorong utama,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/4/2023).
Menurutnya, komoditas yang cenderung mengalami peningkatan yaitu pada kelompok pengeluaran pangan dan transportasi.
Dia menambahkan ke depan risiko yang masih perlu diperhatikan pemerintah yaitu agar bisa mendorong inflasi ke tren penurunan kembali setelah periode musiman saat ini.
Baca Juga
“Diharapkan juga pemerintah bisa mendorong kembali inflasi ke tingkat 2-4 persen sesuai target Bank Indonesia,” kata dia.