Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng khususnya, untuk memitigasi dampak El Nino yang diprediksi terjadi tahun ini.
Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, kondisi tersebut perlu diantisipasi sehingga jika El Nino berdampak terhadap produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) nasional, pemerintah sudah memiliki solusinya. Adapun langkah antisipatif yang disiapkan meliputi aspek hulu maupun hilir.
“Untuk hulu, peningkatan produksi harus dijaga tentunya ini melalui kolaborasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023).
Kemudian di hilir, penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP) komoditas minyak goreng menjadi kunci. CPP sendiri diatur dalam Undang-undang Pangan No. 18/2012 tentang Pangan, di mana pemerintah diharuskan memiliki cadangan pangan yang kuat dalam rangka mengantisipasi gejolak harga pangan dan kondisi kedaruratan.
Lebih lanjut dijelaskan Ketut, Bapanas telah menetapkan jumlah CPP khususnya minyak goreng sebanyak 100.00 ton pada tahap awal dengan pengadaan melalui penugasan kepada BUMN Pangan seperti Perum Bulog dan ID FOOD.
Ke depannya, jumlah CPP akan ditingkatkan menjadi 200.000 ton hingga 300.000 ton.
Baca Juga
Lalu dari sisi penguatan pendistribusian, Bapanas telah menyiapkan Perum Bulog sebagai distributor tingkat pertama (D1). Dengan begitu, Perum Bulog bisa mendapat harga yang wajar.
“Bulog ini memiliki area pendistribusian yang luas, dengan menjadi distributor tingkat pertama maka pengendalian harga bisa lebih masif dilakukan. Selain Bulog, ID FOOD juga terus kita perkuat untuk pendistribusian Minyakita maupun minyak goreng curah,” ujarnya.