Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Google Siap Buyback Saham Rp1.038 Triliun

Aksi buyback saham jumbo dilakukan Alphabet Inc saat laporan laba dan pendapatan kuartal I/2023 perseroan di atas ekspektasi analis.
Sundar Pichai. /Bloomberg
Sundar Pichai. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Alphabet Inc., induk Google bersiap membeli kembali (buyback) saham Google hingga US$70 miliar Rp1.038 triliun. Google pun pada kuartal I/2023 membukukan laba serta pendapatan yang di atas ekspektasi lantaran peningkatan permintaan akan layanan cloud dan hasil penjualan iklan.

Dilansir dari Reuters, Rabu (26/4/2023), langkah Alphabet ini disambut baik oleh para investor, hal ini terlihat dari saham induk Google yang menguat sebanyak 1,6 persen. 

Adapun, Alphabet melaporkan sedikit penurunan dalam penjualan iklan kuartal pertama 2023 dari tahun sebelumnya menjadi US$54,55 miliar, yang tetap mengalahkan estimasi analis sebesar US$53,71 miliar. 

Penurunan pendapatan iklan ini pun merupakan penurunan ketiga kalinya bagi perusahaan ini sejak go public atau melantai di bursa pada 2004, sekaligus menjadi penurunan kedua kalinya secara berturut-turut setelah penurunan penjualan iklan pada kuartal keempat tahun lalu sebesar 3,6 persen.

Meskipun begitu, Alphabet melaporkan laba per saham sebesar US$1,17, mengalahkan estimasi rata-rata US$1,07 per saham.

Analis senior Insider Intelligence Max Willens menilai Google telah melampaui ekspektasi pendapatan dan laba per saham pada kuartal ini.

Dia mengatakan bahwa menghasilkan keuntungan dalam komputasi awan adalah hal yang penting tetapi kenyataannya adalah Google Cloud tetap berada di belakang dua pesaing utamanya. Adapun penjualan Google untuk bisnis tersebut naik hingga 28 persen menjadi US$7,41 miliar pada kuartal I/2023. 

Selain itu, para pengiklan, yang menyumbang sebagian besar penjualan Alphabet, telah membatasi pengeluaran mereka sebagai tanggapan atas pergeseran konsumen yang kembali ke belanja di dalam toko setelah pelonggaran penyamaran dan pembatasan lainnya.

Para pemasar bereksperimen lebih banyak dengan platform baru seperti TikTok, yang menarik audiens yang lebih muda.

Sementara itu, Google kini telah berupaya untuk tetap mengontrol biaya dengan ketat di tengah kekhawatiran resesi dan pada bulan Januari memutuskan untuk memangkas sekitar 12.000 pekerjaan. 

Chief Financial Officer Ruth Porat mengatakan kepada para investor dalam sebuah panggilan konferensi bahwa ia memperkirakan belanja modal tahun ini akan sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.

Alphabet telah berusaha untuk mengurangi pengeluaran, termasuk untuk tunjangan karyawan dan penggunaan sumber daya perusahaan. Ruth Porat mengatakan kepada para pekerja melalui email internal pada bulan Maret bahwa mereka harus mengantisipasi langkah-langkah pemangkasan biaya tambahan dalam beberapa bulan mendatang.

Adapun Alphabet terus berjuang untuk mengimbangi para pesaingnya, terutama Microsoft Corp (MSFT.O), dalam meluncurkan perangkat lunak kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru yang dapat menghasilkan respons bentuk panjang untuk pertanyaan dan permintaan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper