Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Pabrik Tekstil di Tangerang Bangkrut dan PHK 1.163 Karyawan

Pabrik tekstil yang memproduksi merek Puma, PT Tuntex Garment Indonesia, terpaksa PHK 1.163 pekerjanya lantaran bisnisnya bangkrut jelang Lebaran.
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – PT Tuntex Garment Indonesia, pabrik tekstil yang memproduksi merek Puma, terpaksa merumahkan 1.163 pekerjanya lantaran tidak sanggup membayar upah. Hal ini menambah panjang catatan pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serta dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menyebutkan sebanyak 1.163 pekerja tersebut dirumahkan pada awal April lalu.

“Di awal April kemarin adalah PT Tuntex Garment yang bangkrut dan mem-PHK sekitar 1.163 karyawannya,” kata Redma kepada Bisnis pada Rabu (18/4/2023).

Lebih lanjut Redma menjelaskan penyebab tutupnya pabrik yang berorientasi ekspor ini lantaran banyaknya pemesanan yang dibatalkan. 

Menurutnya, PT Tuntex Garment Indonesia berorientasi ekspor, namun pabrik tersebut berhenti beroperasi karena pesanan dibatalkan.

"Tutup karena banyak order yang cancel,” tambahnya.

PT Tuntex diketahui merupakan produsen pakaian dengan nama dagang Puma yang dipasarkan di luar negeri. Namun, dari tahun lalu Tuntex mulai kehilangan pasarnya, sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina mengobrak-abrik kondisi perekonomian global.

Kini, Tuntex dikabarkan sudah berhenti beroperasi secara total. Kondisi ini tidak hanya mendera Tuntex, lantaran sejak tahun lalu, industri tekstil dan produk TPT tercatat sudah merumahkan puluhan ribu pekerja.

Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat Cecep Daryus menuturkan, Industri TPT nasional masih berada dalam masa kritis sejak akhir 2022 lalu, termasuk di Jawa Barat. 

“Akhir tahun lalu kan sudah banyak yang dirumahkan, kalau kondisi seperti ini terus akan nambah lagi,” cetusnya. 

Diberitakan Bisnis sebelumnya pada Rabu (16/11/2022), Jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK pada sektor industri tekstil khususnya garmen terus mengalami peningkatan. 

Tercatat terjadi penambahan PHK sebanyak 15.316 orang selama periode Oktober - November 2022. Mengutip data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), total tenaga kerja pabrik garmen yang yang kehilangan pekerjaan sampai dengan awal November 2022 mencapai 79.316 orang dari 111 perusahaan. 

"Bahkan, sebanyak 16 perusahaan telah menutup operasi produksinya. Total pengurangan karyawan sebanyak 79.316 orang," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Rabu (16/11/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper