Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) berharap dengan ditemukannya pabrik oli palsu oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membuat iklim usaha industri pelumas menjadi lebih baik.
Untuk diketahui, Kemendag dan aparat keamanan menggerebek pabrik oli palsu di Tangerang pada senin (17/4/2023). Dalam penggerebekan kali ini, Kemendag dan Kepolisian menyita 1.153 drum dan 196.734 botol oli bekas senilai Rp16,5 miliar.
Ketua Umum Aspelindo, Sigit Pranowo, mengatakan merek-merek yang terdapat di pabrik pemalsuan oli tersebut semuanya merupakan anggota Aspelindo. Beberapa merek tersebut berasal dari perusahaan Shell, Castrol, hingga produk-produk pelumas dari Pertamina.
“Ini akan sangat membantu bagi kami, agar iklim bisnis lebih sehat. Saya melihat merek-merek yang ditemukan ini tergabung di Aspelindo. Tindakan seperti ini, nantinya konsumen akan terlindungi sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan,” kata Sigit saat ditemui di Tangerang, Banten, Senin (17/4/2023).
Dia mengungkapkan, pihaknya sebelumnya telah berusaha melakukan audiensi dengan Kabareskrim Polri terkait maraknya oli kendaraan palsu yang beredar. Sebab, telah banyak aduan baik dari masyarakat maupun dari anggota Aspelindo sendiri.
Lebih lanjut, Sigit pun menuturkan bahwa pelumas yang asli bisa dibedakan oleh konsumen dimulai dari kemasannya.
Baca Juga
“Dari kemasan, ada yang bisa dibedakan, nomor seri yang bisa dicocokan, QR code, stiker hologram. Sebenarnya secara kemasan sudah ada teknologinya yang sulit ditiru [oleh yang palsu]. Namun jika kalau isinya harus dilakukan uji lab terlebih dahulu,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Marketing Shell, Rian menjelaskan cara membedakan mana pelumas yang asli dan yang palsu bisa dicek di stiker tutup botolnya.
“Kalau merek Shell, stiker di tutup botolnya tinggal dioleskan air maka warnanya akan berubah warna, dari hitam jadi orange atau merah. Jika yang palsu tidak akan berubah, tetap warna asli, baik itu hitam ya tetap hitam jika dioles air, atau merah ya tetap merah. Tapi nanti setelah airnya kering akan kembali ke warna sebelumnya. Itu semua produk shell akan seperti itu,” jelas Rian.
Sebelumnya, Kemendag berhasil mengamankan produk pelumas kendaraan bermotor berbagai merek yang tak sesuai ketentuan senilai Rp16,5 miliar.
Penggerebekan pabrik oli palsu dilakukan Kemendag bersama jajaran Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga turun langsung mengekspos hasil pengawasan dan pengamanan tiga gudang berlokasi di Kota Tangerang, Banten, Senin (17/4/2023).
Hasil pengamanan pelumas ilegal ini membuat pemudik lega karena terhindar dari pemakaian pelumas tak berkualitas yang bisa menyebabkan kecelakaan di jalan raya.
“Hal ini telah kami respons dengan melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi produk pelumas dan produk base oil sebanyak 1.153 drum, produk jadi pelumas 196.734 botol, dan ribuan kardus dan botol kemasan siap isi dengan berbagai merek. Total nilai ekonomis pelumas yang diamankan sekitar Rp16,5 miliar," ungkap Jerry.