Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini Alasan Erick Thohir Copot Dirut Inka

Erick Thohir, mengungkap alasannya mencopot Budi Noviantoro sebagai Direktur Utama PT Inka pada Februari lalu. 
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Pada pertemuan itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir melaporkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menyusul dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Pada pertemuan itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir melaporkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menyusul dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkap alasan pencopotan Budi Noviantoro sebagai Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka pada Februari lalu. 

Sebagai informasi, Eko Purwanto, ditunjuk menggantikan Budi Noviantoro sebagai Direktur Utama Inka terhitung mulai 15 Februari 2023. Pada waktu yang sama, Roppiq Lutzfi Azhar juga diangkat menjadi Direktur Pengembangan menggantikan Agung Sedaju.

Erick memaparkan, diangkatnya Eko Purwanto menggantikan Budi Noviantoro sebagai Dirut Inka berkaitan dengan perencanaan produksi perkeretaapian nasional dalam jangka panjang.

Dia menjelaskan, Inka akan diarahkan untuk mampu membuat rangkaian keretanya secara mandiri dan juga dengan bantuan dari Stadler Rail asal Swiss untuk rangkaian kelas premium.

“Ini yang sedang kita due dilligence. Makannya direksinya saya ganti kemarin supaya bisa antisipasi perencanaan jangka panjang,” kata Erick, Selasa (18/4/2023).

Menurut Erick, saat ini rencana penyediaan kereta tidak bisa lagi dilakukan dalam jangka pendek. Dia mengatakan, Inka ke depannya harus mampu menyiapkan rencana strategis dalam produksi rangkaian kereta api secara komprehensif.

Perencanaan strategis tersebut, lanjut Erick, mencakup kemampuan Inka dalam memproyeksikan kebutuhan tempat duduk, rangkaian kereta, dan kapasitas produksi hingga 10 tahun ke depan. Meski demikian, Erick juga menyadari perencanaan ini tidak bisa instan dan harus dikaji dengan optimal.

“Ini yang kemarin kita rapatkan, supaya tidak hanya bicara pembukaan jalur tetapi juga produksi kereta dalam negeri,” jelasnya.

Sebelumnya, Inka bersama dengan PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia menandatangani tiga paket pengadaan kereta. 

Pertama, Kontrak pengadaan 16 trainset KRL baru antara INKA dan KCI dengan nilai Rp3,8 triliun dipenuhi pada 2025. Kedua, kontrak pengadaan 612 Unit Kereta SS New Generation untuk program Replacement Tahun 2023-2026 antara INKA dan PT KAI senilai Rp5,5 triliun. 

Terakhir Kontrak Pengadaan 10 Car Kereta Luxury 26 seat untuk KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Taksaka dan 1 Car Cadangan Perawatan 2023-2024 antara INKA dan PT KAI senilai Rp 5,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper