Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana) mulai meningkatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG) pada terminal penyimpanan mereka seiring dengan peningkatan konsumsi bahan bakar menjelang Lebaran tahun ini.
Ketua Hiswana Migas DPD III Juan Tarigan mengatakanl, asosiasinya melakukan penambahan stok untuk BBM mencapai 15 persen dari asumsi pasokan selama Lebaran 2022. Sementara itu, stok LPG ditambah sebagai cadangan dari kuota yang telah ditetapkan tahun ini.
Keputusan itu diambil menyusul proyeksi peningkatan konsumsi BBM dan LPG yang cukup tinggi pada Lebaran tahun ini jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Kami prediksi ada kenaikan di H-2 Lebaran, kenaikannya 15 persen year-on-year, prinsipnya kami siap menjaga ketahanan stok,” kata Juan saat dihubungi, Minggu (16/4/2023).
Kendati demikian, Juan mengatakan, peningkatan penjualan BBM itu dinilai tidak signifikan untuk ikut mendongkrak pendapatan pelaku usaha penyalur BBM swasta pada momen Lebaran tahun ini.
“Biasa saja tidak ada sesuatu [pendapatan] yang bagaimana begitu, kami menjalankan apa yang sudah kami jalankan setiap tahunnya,” tuturnya.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjelaskan, selama periode Idulfitri, permintaan BBM jenis gasoline diprediksi meningkat 10,3 persen, sementara avtur meningkat 7,3 persen.
Namun, untuk permintaan kerosene turun 1,4 persen dan permintaan gasoil turun 8,7 persen pada periode tersebut dibandingkan dengan permintaan pada rata-rata harian normal.
“Secara umum ketahanan stok BBM aman dan ketahanan stok di atas 16 hari,” kata Erika dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (10/4/2023).
Sementara itu, Erika menambahkan proyeksi permintaan energi pada momen Idulfitri juga akan terjadi untuk LPG. Dia memprediksi permintaan LPG pada periode Lebaran meningkat 4,7 persen dibandingkan dengan konsumsi periode normal.
“Pasokan LPG berada pada level 15–17 hari,” jelasnya.