Bisnis.com, JAKARTA - PT Pos Indonesia mengerahkan sekitar 15.000 karyawan dan mitranya untuk membantu menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa telur ayam dan daging ayam kepada keluarga berisiko stunting (KRS) di 7 provinsi.
Tujuh provinsi tersebut antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat.
“Ada sekitar 15.000 insan pos karyawan dan mitra yang akan membantu penyaluran bantuan ini, dan itu dilakukan secara serentak. Hari ini kami siap untuk menyalurkan bantuan telur daging ayam ini,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi dalam keterangan resmi, Sabtu (15/4/2023).
Perlu diketahui, pemerintah pada hari ini Sabtu (15/4/2023) mulai menyalurkan bantuan pangan berupa telur ayam dan daging ayam secara bertahap. Untuk tahap awal, bantuan diberikan kepada 78.000 KRS di 4 provinsi yaitu di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat hingga Rabu (19/4/2023).
Jika diperinci, penyaluran di provinsi Jawa Tengah akan dilakukan kepada sekitar 68.000 KRS yang tersebar di Kabupaten Kebumen, Banyumas, dan Banjarnegara. Kemudian, di provinsi Jawa Timur akan disalurkan kepada sekitar 6.000 KRS yang berlokasi di Mojokerto, dan di Provinsi Banten akan disalurkan kepada sekitar 2.000 KRS yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan di provinsi Jawa Barat akan disalurkan kepada sekitar 2.000 KRS yang berlokasi di Cirebon, Bekasi, dan Bogor.
Bantuan pangan berupa telur ayam dan daging ayam ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan, mulai April, Mei, dan Juni 2023, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta Keluarga Berisiko Stunting (KRS) berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Baca Juga
Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9 hingga 1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.
Dalam penyediaan produk telur dan daging ayam, pemerintah mengoptimalkan BUMN Holding Pangan ID FOOD. Sedangkan untuk pendistribusiannya melalui PT Pos Indonesia.
“Untuk pengawasan di lapangan kita selalu bersama satgas pangan, silahkan dilaporkan apabila dalam pelaksanaannya ditemukan hal-hal yang menyimpang,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.