Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SoftBank Disebut Bakal Lepas Nyaris Seluruh Saham Alibaba

Berdasarkan keterbukaan informasi, kepemilikan SoftBank di grup e-commerce asal China bakal berkurang hingga 3,8 persen setelah penjualan saham Alibaba.
CEO Softbank Group Corp. Masayoshi Son memberi salam dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Rabu (12/2/2020)./Bloomberg-Kiyoshi Ota
CEO Softbank Group Corp. Masayoshi Son memberi salam dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Rabu (12/2/2020)./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - SoftBank Group Corp dikabarkan akan melepas hampir semua saham Alibaba Group Holding Ltd yang dimiliki perusahaan.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (13/4/2023), berdasarkan keterbukaan informasi kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang dikutip Financial Times, kepemilikan SoftBank di grup e-commerce asal China bakal berkurang hingga 3,8 persen setelah aksi penjualan tersebut.

Grup perbankan Jepang yang didirikan Masayoshi Son tersebut telah menjual saham Alibaba US$7,2 miliar sejak awal tahun melalui kontrak berjangka yang dibayar di muka.

SoftBank mengatakan kepada FT bahwa transaksi Alibaba mencerminkan pergeseran ke mode defensif untuk mengatasi lingkungan bisnis yang lebih tidak pasti.

Perusahaan juga mengatakan bahwa SoftBank akan memberikan rincian kesepakatan tersebut dalam pengumuman kinerja kuartal I/2023 yang dirilis bulan Mei mendatang.

Alibaba dan SoftBank belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai aksi korporasi ini. Adapun saham Saham Alibaba yang terdaftar di bursa AS turun 1,3 persen dalam perdagangan setelah jam reguler.

Sepanjang tahun 2022, SoftBank membukukan laba US$34 miliar tahun lalu setelah memangkas kepemilikannya di Alibaba menjadi 14,6 persen dari 23,7 persen. Langkah ini dilakukan untuk menopang cadangan kasnya di tengah kerugian besar yang dialami oleh unit usaha Vision Fund.

Alibaba telah kehilangan lebih kapitalisasi pasar nyaris 70 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada akhir 2020.

Penurunan ini sebagian disebabkan oleh tindakan keras pemerintah China terhadap sektor teknologi yang mencakup denda besar pada Alibaba dan pengawasan terhadap kerajaan bisnis pendiri Jack Ma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper