Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mematangkan pengoperasian Pelabuhan Ciwandan, Banten untuk pemudik pengguna sepeda motor jelang masa angkutan mudik Lebaran 2023. Sebanyak total 15 unit kapal telah disiapkan di pelabuhan tersebut untuk melancarkan arus pemudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka melancarkan perjalankan para pemudik baik menuju ataupun keluar dari Pelabuhan Ciwandan.
“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait mulai akses jalan kepelabuhan, penataan area keberangkatan, dermaga, kapal pengangkut, keamanan, dan lainnya,” jelas Hendro dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (9/4/2023).
Secara rinci, dia menjelaskan lintasan Ciwandan-Bakauheni nantinya akan dilayani oleh sebanyak 12 unit kapal RoRo. Sementara, lintasan Ciwandan – Panjang akan dilayani oleh 3 unit kapal milik PT Pelni dan PT ALP.
Hendro menuturkan, Kemenhub mengalokasikan sebanyak 5 dermaga di Pelabuhan Ciwandan dengan rencana 24 perjalanan atau trip per hari. Sementara itu, dermaga yang beroperasi di Pelabuhan Merak, Banten sebanyak 7 unit yang akan dilayani dengan total 65 kapal RoRo.
Dia melanjutkan, nantinya kendaraan roda empat dan bus akan menggunakan Pelabuhan Merak untuk arus mudik dan Bakauheni untuk arus balik, terpisah dengan kendaraan roda dua dan truk agar tidak terlalu padat.
Baca Juga
Pihaknya juga menegaskan bahwa Pelabuhan Ciwandan bukan alternatif, tetapi akan beroperasi bersamaan dengan pelabuhan penyeberangan lainnya selama mudik lebaran, khususnya bagi pengguna sepeda motor dan truk logistik.
Secara terpisah, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ilham Malik mengapresiasi rencana Pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk), yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak, ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.
Kendaraan roda dua, lanjutnya, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisir antrian.
"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan-Panjang, maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama Angkutan Lebaran, di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrian," katanya.
Ilham mengatakan rekayasa lalu lintas baik di Kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak Kepolisian. Guna menjamin kelancarannya, Polri dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti.
"Dengan demikian, diskresi di lapangan dapat diambil jika memang ada kondisi force majeure, di luar analisis maksimum impact yang sudah disimulasikan dengan sistem komputerisasi visim maupun visum," tutupnya.