Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Melambat, GAPMMI Tetap Proyeksikan Industri Mamin Tumbuh 30 Persen Ramadan 2023

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) menilai peran industri makanan dan minuman (mamin) melambat pada Ramadan tahun ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) menilai peran industri makanan dan minuman (mamin) melambat pada Ramadan tahun ini. Meskipun di ujung Ramadan mendatang pertumbuhan diproyeksikan tetap akan sentuh angka 30 persen.

Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman menyebutkan pihaknya tetap optimistis dapat menjajaki pertumbuhan industri mamin sebesar 30 persen pada Ramadan kali ini dan meningkat lebih tinggi dibandingkan Ramadan tahun lalu.

Lantaran menurutnya, Ramadan tahun lalu Indonesia masih belum melakukan pelonggaran mobilitas seperti saat ini.

“Perkiraan ada kenaikannya dibanding tahun lalu, average itu sekitar 30 persen pada Maret akhir, itu mulai terasa naik, dan April optimis,” kata Adhi saat ditemui usai konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta pada Senin (3/4/2023).

Angka ini sedikit menurun dari perkiraan sebelum Ramadan. Kala itu, Adhi menyebutkan pihaknya memproyeksikan industri mamin bisa tumbuh lebih dari 30 persen hingga 40 persen.

“Diperkirakan dua bulan menjelang puasa, penjualan 30-40 persen  diatas rata-rata bulanan. Apalagi diperkirakan lebaran kali ini akan lebih meriah karena pembatasan mobilitas sudah tidak ada,” kata Adhi kepada Bisnis pada Selasa (7/3/2023).

Hal ini lantaran, menurut Adhi industri mamin dihantui oleh pelambatan permintaan yang biasanya sudah meningkat pada dua minggu menjelang Ramadan.

“Biasanya dua minggu sebelum puasa sudah tinggi permintaannya, kali ini minggu awal puasa baru mulai tinggi,” tambah Adhi.

Terlebih tahun ini ada kebijakan pembatasan berupa pelarangan adanya agenda buka bersama untuk pejabat pemerintahan. Meskipun hal tersebut tidak akan berdampak pada pembelian di retail, tapi menurutnya sedikit banyak akan berdampak pada kinerja industri mamin.

“Tapi ada sedikit perbatasan karena tidak boleh bukber, saat bukber kan undangan banyak orang kumpul-kumpul, paling tidak minum makan kurang,” pungkas Adhi.

Meskipun demikian, pihaknya juga masih berharap pertumbuhan industri mamin pada Ramadan tahun ini tetap bisa menyokong kinerja industri mamin secara keseluruhan pada tahun 2023 ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper