Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memprediksi 2,78 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek selama periode mudik Lebaran 2023.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga (JSMR), Lisye Octaviana, memaparkan jumlah tersebut merupakan akumulasi selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran.
Di samping itu, proyeksi tersebut merupakan akumulasi dari 4 gerbang tol utama yakni Gerbang Tol Cikampek Utama, Gerbang Tol Cikupa, Gerbang Tol Ciawi dan Gerbang Tol Kalitama.
Dia menuturkan, arus kendaraan didominasi mengarah ke timur Pulau Jawa dengan persentase sebesar 52 persen, ke arah Merak 27,8 persen, dan ke arah Ciawi sebesar 20,2 persen.
"2,78 juta kendaraan naik 6,77 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu atau naik 8 persen dari volume kendaraan 2019 sebesar 2,57 persen," kata Lisye di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Sementara itu, Lisye menambahkan, untuk prediksi kendaraan yang masuk Jabotabek selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran sebesar 2,66 juta kendaraan.
Baca Juga
Jumlah tersebut tercatat meningkat 3,71 persen jika dibandingkan dengan Lebaran 2022 dengan realisasi 2,66 juta kendaraan dan realisasi volume lalu lintas harian pada 2019 sebesar 14 persen atau 2,3 juta kendaraan.
"Didominasi arah timur Trans Jawa 51,2 persen, Merak 28 persen, Ciawi 20,8 persen," ungkapnya.
Sementara itu, terkait prediksi puncak arus mudik dan arus balik pada tahun ini, Lisye mengatakan puncak arus mudik diperkirakan bakal terjadi pada 19 April 2023 atau H-3 Lebaran.
Lisye menjelaskan prediksi lalu lintas puncak mudik yang terjadi pada 19 April 2023 adalah sebanyak 138.000 yang akan memadati Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Jumlah tersebut naik 2 persen dari 2022 135.000 atau naik 154 persen dari normal 2022 sebanyak 54.000 kendaraan," kata Lisye di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Sementara itu, Lisye menambahkan prediksi arus balik diprediksi terjadi dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama, prediksi arus balik Lebaran akan terjadi pada 25 April 2023, sedangkan arus balik kedua pada 1 Mei 2023.