Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Macet Parah, Jokowi: Jakarta 30 Tahun Terlambat Bangun Transportasi Publik

Menurut Jokowi, Jakarta terlambat membangun fasilitas transportasi publik selama sekitar 30 tahun hingga terjadi kemacetan parah.
Presiden Jokowi / Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi / Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia ketinggalan dalam hal pembangunan transportasi publik sehingga kemacetan parah seringkali terjadi di kota-kota besar, khususnya Jakarta..

Jokowi mengatakan, Indonesia cenderung terlambat dalam membangun fasilitas transportasi publik di wilayah seperti kota-kota besar dan ibu kota provinsi. Padahal, kehadiran transportasi publik baik untuk penumpang maupun barang merupakan hal yang mendasar untuk menghubungkan antar daerah di Indonesia. 

Oleh karena itu, Jokowi pun menginstruksikan jajarannya untuk membangun sarana transportasi publik di wilayah-wilayah seperti Kalimantan dan Sulawesi. Wilayah Sulawesi pun dipilih sebagai lokasi pembangunan sarana transportasi massal berupa moda kereta api.

Jokowi menuturkan, keterlambatan ini membuat masyarakat di kota-kota besar Indonesia masih mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasinya. 

"Semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi akhirnya macet di semua kota sekarang ini, tidak hanya di Jakarta. Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, di Makassar sudah macet semuanya, karena kita terlambat membangun transportasi publik," kata Jokowi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/3/2023).

Dia memaparkan, Jakarta saat ini masih dihadapkan pada masalah kemacetan meski telah memiliki beberapa fasilitas transportasi publik seperti MRT dan LRT. Menurut Jokowi, Jakarta terlambat membangun fasilitas transportasi publik selama sekitar 30 tahun.

Jokowi pun mengapresiasi pembangunan jalur KA Makassar-Parepare yang merupakan bagian dari proyek kereta Trans Sulawesi. Dia menuturkan, nantinya jalur kereta api ini akan terhubung hingga ke wilayah Manado, Sulawesi Utara.

Meski jalur KA Makassar-Parepare belum beroperasi seluruhnya, dia mengatakan dampak positif sudah akan dirasakan oleh masyarakat dan juga pelaku usaha. Salah satu imbas positif kehadiran kereta api ini adalah menurunnya biaya pengangkutan barang.

“Kalau nanti KA ini sudah ada buat penumpang, wisata, dan barang, nanti daya saing negara kita akan makin bagus. Barang-barang bisa diangkut dengan transportasi yang murah, ini adalah pilihan yang bisa kita berikan ke masyarakat dan pengusaha,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper