Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI tengah mendorong pembentukan taksonomi transisi untuk meningkatkan partisipasi pembiayaan murah dari lembaga keuangan internasional pada program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia.
PT SMI selaku Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform Manager telah menginisiasi program pensiun dini untuk dua PLTU di Indonesia, yaitu PLTU Cirebon-1 dan PLTU Pelabuhan Ratu.
“Kami berupaya mencapai kesepakatan mengenai apa yang disebut sebagai taksonomi transisi agar lembaga keuangan dapat berpartisipasi untuk melakukan pembiayaan kepada proyek pensiun dini,” kata Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad saat webinar Prospek dan Tantangan ETM, Rabu (29/3/2023).
Sebelumnya, PT SMI telah menyampaikan perlunya pelonggaran klasifikasi pembiayaan PLTU pada panduan taksonomi hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pelonggaran itu diharapkan dapat menarik pembiayaan lebih masif dari sektor komersial pada upaya pensiun dini PLTU di dalam negeri. Taksonomi hijau yang diberlakukan OJK dinilai memiliki sentimen negatif pada portofolio pembiayaan aset PLTU dari beberapa mitra perbankan atau lembaga keuangan internasional saat ini.
“Proyek pensiun dini harapannya masuk dalam taksonomi transisi, agar dapat melibatkan partisipasi lembaga keuangan untuk mendukung upaya proyek transisi tersebut,” kata dia.
Baca Juga
Di sisi lain, dia menggarisbawahi, ETM masih perlu menarik pembiayaan atau investasi murah dari lembaga keuangan internasional untuk memastikan berjalannya program pensiun dini yang relatif mahal tersebut.
“Kami masih harapkan dukungan lain dari bank-bank atau lembaga keuangan yang mungkin bisa memberi pembiayaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury membeberkan, perbankan serta pemberi pinjaman komersial masih ragu-ragu untuk mendanai program pensiun dini PLTU berbasis batu bara. Sebabnya, mereka menghindari portofolio fosil dalam kegiatan lending mereka.
Pahala mengatakan, dirinya belum mengetahui lebih lanjut apakah pendanaan lewat ETM itu sudah memasukkan taksonomi pembiayaan hijau untuk memastikan portofolio investasi dari perbankan atau pemberi pinjaman tidak terpengaruh negatif oleh sentimen fosil.
“Ketika kami bicara dengan teman-teman di perbankan mereka sangat bergairah tentang ini, tapi mereka bertanya apakah pembiayaan transaksi itu sudah masuk pada bagian pembiayaan hijau,” kata dia.