Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Luncurkan Pay Later, Bisa Dipakai di Indonesia?

Layanan Apple Pay Later nantinya akan ditawarkan kepada pengguna tertentu dan akan diluncurkan penuh beberapa bulan mendatang
Tampilan iOS 16 pada perangkat iPhone/Apple
Tampilan iOS 16 pada perangkat iPhone/Apple

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc meluncurkan layanan transaksi buy now, pay later atau BNPL. Layanan ini akan diperkenalkan untuk pengguna di Amerika Serikat.

Layanan ini akan memungkinkan pengguna untuk mengangsur pembelian dalam empat kali empat pembayaran selama enam minggu tanpa bunga atau biaya tambahan.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (29/3/2023), layanan yang disebut Apple Pay Later ini nantinya akan ditawarkan kepada pengguna tertentu, dengan rencana peluncuran penuh dalam beberapa bulan mendatang.

Pihak perusahaan mengatakan pengguna bisa mendapatkan pinjaman antara US$50-$1.000 untuk pembelian online dalam aplikasi yang dilakukan di iPhone atau iPad dengan pedagang yang menerima Apple Pay. Bahkan, layanan ini sudah diterima lebih dari 85 persen pedagang di AS. 

Kepala analisis keuangan AJ Bell Danni Hewson mengatakan Apple Pay Later nantinya akan benar-benar menghantam beberapa pemain lain di industri BNPL. Perusahaan lain akan memantau pengumuman Apple hari ini karena mereka adalah nama yang ada di mana-mana.

“Layanan ini akan mencaplok pangsa pasar perusahaan lain," ungkapnya.

Bersama dengan berita tersebut, saham perusahaan BNPL, Affirm turun lebih dari 7 persen, sementara PayPal ditutup melemah sekitar 1 persen.

Pada 2020, lockdown akibat pandemi Covid-19 membuat para pembeli beralih ke platform pembayaran online, sehingga meningkatkan permintaan terhadap perusahaan-perusahaan fintech yang menawarkan layanan BNPL, terutama untuk pelanggan milenial dan Gen Z.

Perusahaan pembayaran digital termasuk PayPal dan Block Inc telah berekspansi ke sektor ini melalui akuisisi, sementara Affirm go public dengan nilai miliaran dolar.

Peruntungan sektor ini telah berubah seiring dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi sehingga mengurangi daya beli dan memaksa konsumen untuk memperketat dompet mereka.

"Kami berharap Apple melangkah dengan hati-hati, terutama dalam lingkungan makro ini," kata analis di D A Davidson Christopher Brendler.

Nantinya, layanan Apple Pay Later bisa diaktifkan melalui program Cicilan Mastercard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper