Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi Aramco Caplok Saham Kilang Minyak China Rp54,6 Triliun

Saudi Aramco setuju mengakuisisi 10 persen saham raksasa kilang minyak China Rongsheng Petrochemical seharga 24,6 miliar yuan.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen minyak terbesar dunia Saudi Aramco, setuju untuk mengakuisisi 10 persen saham raksasa kilang minyak China Rongsheng Petrochemical seharga 24,6 miliar yuan atau setara dengan Rp54,6 triliun.

Pada kesepakatan tersebut, dijelaskan bahwa Saudi Aramco akan memperluas kehadiran fasilitas penyulingannya di China.

Menurut pernyataan dari perusahaan China tersebut, Aramco juga akan memasok 480.000 barel minyak mentah per hari ke kilang Rongsheng Petrochemical Co di provinsi timur Zhejiang selama periode 20 tahun.

Perusahaan China tersebut menambahkan bahwa Aramco akan memberikan kredit sebesar US$800 juta kepada Rongsheng untuk pembelian tersebut.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/3/2023), Aramco Overseas Company yang merupakan anak perusahaan Aramco, akan mengakuisisi saham tersebut.

Rongsheng memiliki 51 persen saham di Zhejiang Petroleum and Chemical Co., yang pada gilirannya memiliki dan mengoperasikan kompleks penyulingan dan bahan kimia terintegrasi terbesar di China.

Fasilitas penyulingan tersebut memiliki kapasitas untuk memproses 800.000 barel minyak mentah per hari dan menghasilkan 4,2 juta metrik ton etilen per tahun.

“Pengumuman ini menunjukkan komitmen jangka panjang Aramco ke China dan keyakinan pada dasar-dasar sektor petrokimia China,” kata Mohammed Y. Al Qahtani, Wakil Presiden Eksekutif Hilir Aramco, dalam pernyataan terpisah.

Kesepakatan tersebut dibuat sehari setelah Saudi Aramco dan sejumlah partner di China sepakat untuk membangun kompleks penyulingan dan petrokimia di timur laut China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper