Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Prioritas Kadin dalam Pertemuan AEM-Asean BAC 2023

Dalam kegiatan AEM-Asean BAC, Kadin mengajukan berbagai isu kesehatan, investasi, hingga pangan.
Foto bersama Kadin, Menteri Perdagangan, dan Delegasi Asean usai acara AEM-Asean BAC 2023 di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023). Bisnis/Rahmi Yati
Foto bersama Kadin, Menteri Perdagangan, dan Delegasi Asean usai acara AEM-Asean BAC 2023 di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023). Bisnis/Rahmi Yati

Bisnis.com, MAGELANG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusung lima hal yang jadi prioritas dalam pertemuan AEM-Asean BAC 2023, salah satu rangkaian acara The 29th Asean Economic Ministers (AEM) Retreat di Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan sesi acara yang disebut konsultasi itu bertujuan untuk memberikan input atau masukan yang sebelumnya telah dikumpulkan dari kunjungan Kadin ke beberapa negara Asean kepada para Menteri ekonomi kawasan.

"Selama satu bulan ini kami sudah melakukan roadshow ke beberapa negara Asean, tetapi belum selesai. Kami akan terus lanjutkan lagi untuk mendengarkan suara dari dunia usaha di Asean," ujarnya usai acara konsultasi AEM-Asean BAC di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023).

Dalam pertemuan kali ini, Arsjad selaku Ketua Asean Business Advisory Council (BAC) 2023 itu membawa lima isu prioritas. Pertama, mengenai transformasi digital dan kedua terkait health resilience atau ketahanan kesehatan.

Kemudian yang ketiga, isu mengenai suistainable development (pembangunan berkelanjutan) ataupun ekonomi hijau dan keempat, mengenai food security.

"Dan terakhir mengenai perdagangan atau trade invesment fasilitacion, khususnya adalah bagaimana supaya trade dan insvestment ini penting untuk perusahan-perusahaan Asean," tuturnya.

Lebih lanjut menurutnya, untuk meningkatkan perdagangan di antara negara Asean, penting adanya komunitas bisnis yang diharapkan juga bisa menciptakan tema Asean BAC yaitu "ASEAN Centrality: Innovating towards greater inclusivity”.

Dia menyebut, Asean memiliki ekonomi besar dengan 700 juta populasi. Pertumbuhan ekonominya juga rata-rata 5,5 persen.

"Itu boleh dikatakan kita punya komunitas yang kuat, juga bagaimana supply chain di regional harus diperkuat dan supply chain dari kita jadi supply chain of the world. Itu menjadi input," terang dia.

Arsjad menambahkan, pertemuan itu juga membahas salah satu program warisan terkait Asean QR Code, yang bertujuan mempermudah UMKM bekerja sama dengan bisnis lainnya di kawasan.

"Ini harapan kami bersama dan tadi Alhamdulillah seluruh Menteri ekonomi Asean mendukung apa yang dilakukan Asean BAC," tuturnya.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper