Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan progres pekerjaan sistem transaksi tol nontunai dengan pembayaran nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) menjelang uji coba pada Juni 2023 mendatang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, mengatakan persiapan penerapan transaksi sistem MLFF telah mencapai 50 persen. Uji coba pertama akan dilakukan di Jalan Tol Bali Mandara pada Juni 2023.
"Progres pekerjaan saat ini sekitar 50 persen, jadi kita tunggu karena salah satu capaian yang besar adalah uji coba, begitu uji coba selesai nanti kita laporkan ke Pak Menteri [PUPR]. Nanti beliau memutuskan untuk implementasi pertama secara komersial, jadi nanti yang di Tol Bali Mandara sifatnya uji coba, belum komersial," kata Danang dalam keterangan resminya, Selasa (21/3/2023).
Adapun, untuk pelaksanaan MLFF di Tol Bali Mandara nantinya masih bersifat uji coba untuk memastikan keandalan alat, keandalan aplikasi, dan keandalan kamera, termasuk integrasi data yang dimiliki sistem MLFF dengan data Kepolisian.
Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri.
Danang menjelaskan, salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
Baca Juga
"Pada tahap ultimate tidak ada gate, tetapi Pak Menteri mengingatkan untuk kita pastikan semua pendapatan bisa diterima atau kira-kira tidak ada yang lolos. Pak Menteri menyarankan kita mulai dengan pasang gate dulu, kita lihat transaksi 4-7 detik kalau pakai gate, tetapi kalau tidak pakai gate nol detik," ujarnya.
Di samping itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan pihaknya terus mengupayakan peningkatan tata krlola sistem layanan jalan tol melalui penerapan sistem transaksi non tunai, bersamaan dengan rencana uji coba sistem MLFF pada Juni 2023.
"Karena akan kita mulai uji coba bulan Juni nanti, kita tidak ingin memberikan gambaran sistem yang tidak sempurna bagi para pengguna. Oleh karena itu, kepada PT Roatex sebaiknya segera mengambil langkah yang cepat untuk memastikan bahwa aplikasi ini sudah disimulasikan dan dapat diuji coba dengan cara yang baik," kata Zainal.
Dia berharap penggunaan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau MLFF dalam transaksi tol akan menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih ditemukan dalam sistem transaksi e-toll saat ini.
"Kami optimis bahwa melalui forum ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan sistem transaksi tol MLFF, menyediakan informasi yang komprehensif kepada publik terkait sistem transaksi tol yang secara bertahap akan berpindah dari transaksi nontunai eToll ke sistem transaksi yang lebih efektif, efisien dan transparan," terangnya.
Untuk diketahui, pada periode 2015-2022, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.809 km, termasuk tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatra sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ditargetkan panjang jalan tol beroperasi pada 2024 menjadi 3.488 km.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Ali Rachmadi, menjelaskan untuk uji coba pertama akan dilakukan di Jalan Tol Bali Mandara pada Juni 2023.
Ali menuturkan, selain di Jalan Tol Bali Mandara, Kementerian PUPR telah mengantongi 5 ruas prioritas yang akan kena giliran untuk uji coba MLFF.
"5 ruas prioritas ada di Kalimantan di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jagorawi, JORR, Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ujarnya.