Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Bicara soal Tekad Indonesia dalam Kerangka Ekonomi Bentukan AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap IPEF memberikan manfaat nyata bagi bisnis, konsumen, investor, dan pekerja di kawasan Indo-Pasifik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/3/2023)/Sabtu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/3/2023)/Sabtu

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Tenggara (Asean) melalui Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework/IPEF.

Diluncurkan pada 23 Mei 2022, IPEF merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik yang beranggotakan 13 negara, yakni Amerika Serikat (AS), Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Peluncuran kerja sama yang diinisiasi oleh Presiden AS Joe Biden ini dinilai sebagai upaya meningkatkan keterlibatan AS di Asia dan melawan pengaruh China.

Dikutip dari siaran pers, Sabtu (18/3/2023), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tahun lalu para menteri sepakat untuk bekerja secara intensif dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity.

Airlangga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan AS yang mendorong pendekatan baru ini. Mitra IPEF dipersatukan oleh visi untuk berinovasi dan membawa ide-ide baru untuk memperdalam perdagangan lintas batas, serta memperkuat kerja sama pada pendekatan yang ada.

“Indo-Pasifik adalah pendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Menko Airlangga dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/3/2023).

Menurutnya, keterlibatan pemangku kepentingan yang proaktif adalah inti dari kerangka kerja baru dan negara-negara anggota IPEF menyadari peran pentingnya dalam menciptakan kondisi yang membuat sektor swasta dapat turut serta mewujudkan transformasi ekonomi.

“Ada harapan besar bagi IPEF untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis, konsumen, investor, dan pekerja di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” katanya.

Indonesia bertekad untuk memastikan bahwa IPEF memberikan manfaat penuh dari sisi penciptaan lapangan kerja, membangun ekosistem inovasi, hingga meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Indonesia juga bekerja untuk memastikan IPEF memobilisasi sumber daya dan kemampuan untuk mempercepat jalur transisi yang adil di mana tidak ada masyarakat, atau ekonomi yang tertinggal.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengatakan bahwa bisnis tentu berperan penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi regional. Untuk itu, seluruh anggota IPEF juga bekerja untuk memastikan IPEF mengirimkan sinyal kuat untuk meningkatkan investasi di seluruh kawasan.

“Mitra bisnis dan mitra IPEF, Anda dapat mengandalkan Indonesia. Ini saatnya untuk kerangka kerja baru, untuk keterlibatan ekonomi regional,” tutur Airlangga.

Di akhir penjelasannya, Airlangga juga menyampaikan peran Indonesia yang tengah memegang keketuaan Asean 2023. Airlangga mengatakan bahwa sentralitas Asean penting dan krusial dalam kawasan Indo-Pasifik dan saat ini adalah momentum yang memberikan peluang besar.

“Jadi, mari kita buat hari ini di mana Indonesia memimpin ASEAN dan Amerika Serikat memimpin APEC,” pungkasnya.

Selanjutnya, Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyaksikan penandatanganan kerja sama business to business antara USTDA dan PLN Indonesia Power, serta kerja sama antara Pertamina dan USAID.

Airlangga berterima kasih kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang telah memprakarsai forum dialog tersebut yang diharapkan dapat memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat Indo-Pasifik sebagai kawasan utama untuk perdagangan dan investasi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut secara virtual Minister of Economy, Trade, and Industry of Japan, dan hadir secara fisik, yakni Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Executive Director of SouthEast Asia U.S. Chamber of Commerce, Coordinating Vice Chairman, Ketua dan Wakil Ketua Kadin Indonesia berserta jajaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper