Bisnis.com, JAKARTA - Volvo Group berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.600 karyawan dari total pekerja di perusahaan. Hal itu dilakukan terkait perombakan untuk pembuatan bus di Eropa dalam upaya mengembalikan profitabilitas.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (16/3/2023), Volvo Group mengatakan akan mengubah bisnisnya di Eropa untuk fokus pada produksi sasis serta bekerja sama dengan perusahaan eksternal untuk pembuatan karoseri.
Perusahaan otomotif asal Swedia tersebut akan menjual fasilitas karoseri bus di Wroclaw, Polandia barat. Kebijakan tersebut memicu restrukturisasi sebesar 1,3 miliar crown Swedia atau setara dengan US$123,14 juta yang akan menekan pendapatan operasional Volvo pada kuartal I/2023.
Baca Juga
"Keputusan untuk mengakhiri produksi bus dan gerbong lengkap akan berdampak pada sekitar 1.600 posisi di Volvo Buses, di mana sekitar 1.500 di antaranya berbasis di Wroclaw," jelas pihak perusahaan.
Adapun, Volvo Group masih akan memiliki lebih dari 2.100 karyawan di Polandia yang bekerja di Volvo Trucks, Volvo Construction Equipment dan fungsi pendukung lainnya.
Keputusan Volvo Group melakukan pemangkasan memperpanjang sulitnya bertahan di tengah krisis ekonomi global. Volvo bergabung dengan banyak perusahaan yang sudah melakukan PHK lebih dulu sejak tahun lalu.