Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan logistik terbesar di Eropa Utara, DFDS A/S telah membeli 100 truk muatan berat bertenaga listrik dari Volvo Group.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (10/6/2021), produsen truk terbesar kedua akan mulai mengirim truk dengan kemampuan berkendara sejauh 300 kilometer (186 mil) dalam sekali pengisian daya ini, pada kuartal IV/2022, kata Volvo dalam pernyataan pada Rabu. Kesepakatan ini menjadi pesanan kendaraan komersial listrik yang terbesar bagi perusahaan.
"[Kesepakatan] ini menunjukkan bahwa berkendara dengan kendaraan berat yang menggunakan tenaga listrik menjadi layak. Kami adalah pemimpin pasar pada segmen listrik. Itu adalah posisi yang berusaha kami pertahankan," kata Presiden Volvo Unit Truk Roger Alm.
Terkait dengan peraturan kendaraan besar, perusahaan manufaktur dan logistik perlu menyesuaikan aturan yang berlaku bagi truk diesel yang beroperasi di wilayah perkotaan termasuk kewajiban mengurangi emisi karbon dioksida.
Beleid tersebut membuka pintu bagi pemain seperti Volvo dan Traton SE, yang telah berkomitmen untuk menjual 50 persen truk bebas bahan bakar fosil pada 2030.
Startup AS Nikola Corp bulan lalu mengatakan telah memenangkan tender dari pelabuhan Hamburg, sementara Tesla Inc. juga sedang mengerjakan truk semi trailer listrik.
Baca Juga
“[Kendaraan ini] tentu saja alternatif yang lebih mahal, tetapi kami ingin menjadi pelopor di sini. Ini menjadi bagian besar pada rencana iklim kami," kata Kepala Logistik DFDS Niklas Andersson. Saat ini perusahaan yang berpusat di Denmark telah menjalankan 1.500 truk dalam operasinya.
Penjualan truk elektrik masih di angka ratusan karena terbatasnya kemampuan jarak yang terbatas dan mahalnya biaya baterai. Hingga saat ini, Volvo telah menjual sekitar 95.000 truk muatan berat hingga paruh pertama tahun ini.