Bisnis.com, JAKARTA – Induk dari Facebook , Meta Platforms, mengatakan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap 10.000 karyawan tahun ini untuk menghadapi penurunan ekonomi yang drastis.
Munculnya berita tersebut membuat saham Meta melonjak hingga 6 persen pada perdagangan Selasa (14/3/2023).
PHK yang dilakukan secara besar-besaran tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi yang juga akan memaksa perusahaan membatalkan rencana perekrutan 5.000 lapangan kerja.
Melansir Reuters pada Selasa (14/3/2023), pemangkasan karyawan ini adalah gelombang kedua setelah PHK massal sebelumnya yang berdampak terhadap 11.000 karyawan atau setara dengan 13 persen tenaga kerja pada saat itu, setelah melakukan perekrutan yang besar sehingga menggandakan jumlah karyawan pada 2020.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan bahwa sebagian besar PHK akan diumumkan pada bulan April dan Mei. Hal tersebut dilontarkannya melalui sebuah pesan kepada para staf.
"Untuk sebagian besar sejarah kami, kami melihat pertumbuhan pendapatan yang cepat dari tahun ke tahun dan memiliki sumber daya untuk berinvestasi di banyak produk baru. Tapi tahun lalu adalah peringatan yang rendah hati," tulis Zuckerberg dalam pesan tersebut.
Baca Juga
Dia juga mengatakan bahwa perekrutan akan lebih dikurangi setelah terjadinya PHK massal tersebut.
"Saya pikir kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bahwa realitas ekonomi baru ini akan berlanjut selama bertahun-tahun," pungkasnya.