Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi sebanyak 123,8 juta orang bakal mudik saat Lebaran 2023, atau setara dengan 50 persen populasi Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengatakan proyeksi tersebut berdasarkan hasil survei Litbang Kemenhub untuk periode Angkutan Lebaran 2023.
Budi Karya menuturkan dengan prediksi lonjakan pemudik yang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, maka persiapannya harus dilakukan sejak dini.
"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan inshaallah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Menhub dalam siaran pers, Sabtu (11/3/2023).
Budi Karya melanjutkan, peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi akan mulai meningkat sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023.
Sementara itu, Kemenhub memperkirakan puncak arus balik terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023. Pergerakan masyarakat juga diprediksi masih cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.
Baca Juga
DIa menjelaskan, penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran 2023 akan sangat menantang. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun.
“Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi,” jelas Budi Karya dalam keterangan resminya, Selasa (7/3/2023).
Budi Karya memaparkan ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik 2023. Penghapusan PPKM pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, peghapusan pembatasan atau larangan perjalanan, serta persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan angkutan lebaran 2022 dinilai menjadi beberapa faktor utama.
Sementara itu, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Provinsi Jawa Timur akan menjadi daerah asal pemudik terbanyak dengan 21,2 juta orang atau 17,1 persen dari total pergerakan masyarakat.
Menyusul di belakangnya adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 18,7 juta orang atau 15,1 persen, Jabodetabek dengan 18,3 juta orang (14,8 persen), Provinsi Jawa Barat sebanyak 14,9 juta orang (12,1 persen), dan Sumatera Utara sebanyak 4,4 juta orang (3,6 persen).
Sementara, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi adalah Jawa Tengah dengan 32,75 juta orang atau 26,45 persen. Kemudian, Jawa Timur dengan 24,6 juta orang (19,87 persen), disusul oleh Jawa Barat sebanyak 20,72 juta orang (16,73 persen), Jabodetabek sebanyak 8,07 juta orang (6,52 persen) dan Yogyakarta sebanyak 5,9 juta orang (4,78 persen).