Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menkeu Sri Mulyani mengunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta, Jawa Tengah untuk mengecek secara langsung kegiatan penyampaian Surat Pemberitahuan atau SPT Tahunan oleh masyarakat.
“Saya kaget, yang antre masih banyak padahal kan kita bisa e-Filing dari rumah, online dari rumah, ternyata memang WP—wajib pajak—ingin memastikan yang diisi itu betul, kadang-kadang kurang yakin kemudian ke sini ditanyakan baru dibayar,” ucap Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan, Kamis (9/3/2023).
Jokowi juga menyebutkan hingga 9 Maret 2023, sebanyak 6,6 juta wajib pajak telah menyampaikan SPT Tahunan.
“Lalu ini sudah 6,6 [juta], artinya ada kenaikan masyarakat yang menyampaikan SPT lebih awal, masyarakat semangat semuanya untuk menyampaikan SPT, ini yang saya senang,” tandasnya.
Menurutnya, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5,4 juta dalam periode waktu yang sama.
“Saya sendiri juga sudah menyampaikan SPT lewat e-Filing hari Senin yang lalu,” lanjutnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Kepala Negara asal Surakarta mengimbau kepada seluruh wajib pajak agar dapat segera menyampaikan SPT hingga 31 Maret 2023 mendatang.
Jokowi menyebut bahwa penerimaan negara dari pajak nantinya akan digunakan untuk mendorong pembangunan Tanah Air.
“Penerimaan negara dari pajak kita harapkan bisa nanti kita pakai untuk subsidi bbm, subsidi listrik, subsidi pupuk, untuk dana desa, untuk bantuan sosial, untuk membangun jalan, untuk membangun pelabuhan, untuk memperbaiki jalan, itu semuanya dari penerimaan pajak yang kita dapatkan,” tegasnya.