Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya PTBA, Air Products Juga Mundur dari Proyek Gasifikasi Anak Usaha BUMI

Air Products dipastikan hengkang dari dua proyek gasifikasi batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam acara Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter (DME), di Muara Enim, Sumsel, 24 Januari 2022 - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam acara Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter (DME), di Muara Enim, Sumsel, 24 Januari 2022 - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Air Products & Chemical Inc (APCI) hengkang dari dua proyek gasifikasi batu bara dalam negeri yang dikembangkan masing-masing oleh PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC).

“Air Products di KPC cabut juga, cabut semua [termasuk di PTBA],” kata Pelaksana Harian Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/3/2023). 

Kepastian itu disampaikan selang 2 hari setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas (Ratas) mengenai perkembangan proyek gasifikasi batu bara bersama menteri terkait, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

Selepas Ratas itu, Idris mengatakan bahwa kementerian lantas mengumpulkan pimpinan-pimpinan perusahaan tambang yang berkewajiban untuk melakukan hilirisasi batu bara. 

Kementerian ESDM berharap perusahaan yang telah mendapat izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sebagai komitmen penghiliran batu bara dapat segera menjalankan rencana kerja mereka tahun ini. 

“Kita ingatkan kembali bahwa kewajiban mereka itu sesuai dengan undang-undang [UU] untuk mendapatkan perpanjangan harus melakukan hilirisasi,” kata dia. 

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM baru, terdapat 11 perusahaan tambang yang berkomitmen untuk melakukan hilirisasi batu bara. Enam di antaranya berkomitmen untuk melakukan proyek gasifikasi batu bara dengan produk akhir dymethil ether (DME) dan methanol. 

Keenam perusahaan itu meliputi PTBA, KPC, PT Kaltim Nusantara Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Adaro Indonesia dan PT Berau Coal. Proyek gasifikasi dari enam perusahaan itu ditaksir membutuhkan pasokan batu bara mencapai 19,17 juta ton setiap tahunnya. 

Sisanya, PT Multi Harapan Utama, PT Kideco Jaya Agung, PT Megah Energi, PT Thriveni dan mengolah produk seperti semi kokas dan briket batu bara. Hanya tiga perusahaan yang disebut terakhir yang sudah berproduksi secara komersial. 

Lewat konferensi pers hari ini, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan perseroannya tengah berfokus untuk menjajaki potensi kerja sama lain hilirisasi batu bara selain DME yang awalnya ingin dikerjakan bersama dengan APCI. 

Sebelumnya, BUMI menyatakan tengah melakukan finalisasi kerja sama anyar dengan mitra strategis pengganti APCI lain awal tahun ini. 

Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan pendekatan dengan mitra potensial anyar itu tengah memasuki tahap akhir. Dileep berharap komitmen hilirisasi BUMI dapat segera direalisasikan setelah kerja sama anyar rampung tahun ini. 

“Kita sedang tahap finalisasi kerja sama dengan mitra lain [di luar Air Product],” kata Dileep saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper