Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air Products Mundur dari Proyek DME, Ini Strategi Bos PTBA

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tengah menjajaki potensi kerja sama pengembangan hilirisasi batu bara selain DME usai Air Products mundur dari proyek DME.
Pimpinan direksi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menggelar Press Conference & Analyst Meeting Kinerja Perseroan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Kamis (9/3/2023)/Bisnis- Nyoman Ary Wahyudi
Pimpinan direksi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menggelar Press Conference & Analyst Meeting Kinerja Perseroan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Kamis (9/3/2023)/Bisnis- Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tengah menjajaki kemitraan potensial pengembangan hilirisasi batu bara lain setelah rekanan utama mereka, Air Products & Chemical Inc (APCI) memilih untuk mundur dari proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Muara Enim, Sumatra Selatan. 

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, perseroannya tengah berfokus untuk menjajaki potensi kerja sama lain hilirisasi batu bara selain DME yang awalnya ingin dikerjakan bersama dengan Air Products, perusahaan asal Amerika Serikat. 

Perseroan, kata Arsal, telah mengantongi izin kawasan ekonomi khusus atau KEK di atas lahan seluas 164 hektare (ha) untuk proyek hilirisasi batu bara. Adapun, PTBA telah berhasil melakukan pembebasan lahan mencapai 163,87 ha atau 99,9 persen dari keseluruhan kawasan hingga November 2022. 

“Kami sedang proses untuk menjadikan KEK hilirisasi, perizinan sampai KEK sudah didapat, jadi kawasan itu nanti benar-benar akan kami gunakan untuk hilirisasi batu bara,” kata Arsal saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Nantinya, kata Arsal, perseroan dapat lebih leluasa untuk melakukan pengembangan lebih hilir komoditas emas hitam itu menjadi produk turunan yang beragam, mulai dari DME hingga metanol. 

Keleluasaan itu, imbuhnya, dapat menarik investor yang lebih beragam ke depan dengan fleksibilitas teknologi yang menyertainya. 

“Jadi hilirisasi batu bara ini tidak hanya ke DME tapi bisa juga turunan-turunan yang lainnya dari batu bara jadi gasifikasi methanol atau turunan lainnya,” kata dia. 

Menurut dia, perseroan telah memiliki beberapa mitra potensial lain yang siap untuk melanjutkan hilirisasi batu bara dengan turunan lainnya. 

Saat ini, perseroan tengah berfokus untuk memperoleh izin KEK hilirisasi untuk mendapatkan kemudahan serta insentif dukungan yang lebih kuat mendorong nilai tambah emas hitam tersebut. 

“Sebelumnya kan sudah ada beberapa mitra yang bekerja sama dengan kita, cuma memang saat ini yang benar-benar komitmen investasi membawa uang dan teknologi cuma Air Products,” kata dia. 

Air Products resmi menyampaikan surat pengunduran diri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) gasifikasi batu bara menjadi DME milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). Surat APCI disebutkan dikirim ke Kementerian Investasi beberapa waktu lalu. 

Proyek DME yang ditarget commercial operation date (COD) pada kuartal IV/2027 itu menarik investasi awal dari Air Products sebesar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp30 triliun. Target COD itu sebenarnya molor dari rencana awal yang sempat ditetapkan pada 2024.

Air Products menggenggam saham mayoritas mencapai 60 persen dari proyek gasifikasi itu yang diikuti dengan PTBA dan PT Pertamina (Persero) masing-masing 20 persen. Sementara masa kontrak Air Products ditenggat selama 20 tahun dengan skema opsi BOT pada akhir kerja sama. 

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun.

Pertamina direncanakan menjadi penyalur atau distributor tunggal DME yang diproduksi dari proyek tersebut. Harapannya Pertamina mendapat margin dari setiap penjualan produk substitusi LPG tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper