Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Penjualan Mobil di China Anjlok 20 Persen pada Awal 2023

Penjualan kendaraan pribadi atau mobil di China turun 20 persen dalam periode Januari-Februari 2023.
Asahi Asry Larasati
Asahi Asry Larasati - Bisnis.com 08 Maret 2023  |  17:37 WIB
Penjualan Mobil di China Anjlok 20 Persen pada Awal 2023
Sebuah purwarupa mobil listrik mengisi daya di bawah panel surya di dekat kantor pusat Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Ningde, Fujian, China, Rabu (3/6/2020). - Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan pribadi di China turun 20 persen dalam dua bulan pertama 2023, menggarisbawahi lemahnya permintaan di pasar mobil terbesar di dunia bahkan ketika beberapa produsen mobil menawarkan potongan harga gila-gilaan.

Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) mengatakan penjualan Februari 2023, 1,42 juta unit, 10,4 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Realisasi ini cukup rendah ketika liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu mengurangi aktivitas bisnis.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (8/3/2023), Penjualan kendaraan energi baru (NEV), yang mencakup mobil listrik baterai murni dan hybrid, tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan, naik 61 persen di bulan Februari dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Tahun lalu, pemerintah pusat memperpanjang pembebasan pajak untuk produk-produk tersebut, sementara pemerintah daerah memberikan insentif untuk mendorong pembelian.

NEV menyumbang lebih dari 30 persen dari penjualan mobil baru. Pembuat kendaraan listrik domestik (EV) juga mengikuti Tesla ke dalam apa yang disebut para analis sebagai perang harga di China pada saat biaya baterai mulai turun.

Hasilnya, EV telah mengambil pangsa pasar dari mobil-mobil terlaris dengan mesin pembakaran internal.

China Merchants Bank International melaporkan BYD Co Ltd salah satu merek mobil pribadi terlaris di China pada Februari, mengalahkan merek Volkswagen untuk kali kedua dalam empat bulan.

Perusahaan mobil listrik China ini mulai menawarkan sedan hybrid Qin dengan harga mulai dari Rp 1,3 juta pada Februari, lebih rendah dari Volkswagen Lavida dan Nissan Sylphy, yang mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada Qin.

Adapun, Tesla menyumbang 11,5 persen dari penjualan mobil listrik baterai di China pada Februari 2023, sedikit berubah dari 11,3 persen tahun sebelumnya, yang mengindikasikan berkurangnya efek pemotongan harga yang diterapkan pada awal Januari. Lini produknya umumnya lebih tua daripada para pesaingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china ekonomi china penjualan mobil
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top