Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil di China Anjlok 20 Persen pada Awal 2023

Penjualan kendaraan pribadi atau mobil di China turun 20 persen dalam periode Januari-Februari 2023.
Sebuah purwarupa mobil listrik mengisi daya di bawah panel surya di dekat kantor pusat Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Ningde, Fujian, China, Rabu (3/6/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Sebuah purwarupa mobil listrik mengisi daya di bawah panel surya di dekat kantor pusat Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Ningde, Fujian, China, Rabu (3/6/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan pribadi di China turun 20 persen dalam dua bulan pertama 2023, menggarisbawahi lemahnya permintaan di pasar mobil terbesar di dunia bahkan ketika beberapa produsen mobil menawarkan potongan harga gila-gilaan.

Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) mengatakan penjualan Februari 2023, 1,42 juta unit, 10,4 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Realisasi ini cukup rendah ketika liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu mengurangi aktivitas bisnis.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (8/3/2023), Penjualan kendaraan energi baru (NEV), yang mencakup mobil listrik baterai murni dan hybrid, tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan, naik 61 persen di bulan Februari dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Tahun lalu, pemerintah pusat memperpanjang pembebasan pajak untuk produk-produk tersebut, sementara pemerintah daerah memberikan insentif untuk mendorong pembelian.

NEV menyumbang lebih dari 30 persen dari penjualan mobil baru. Pembuat kendaraan listrik domestik (EV) juga mengikuti Tesla ke dalam apa yang disebut para analis sebagai perang harga di China pada saat biaya baterai mulai turun.

Hasilnya, EV telah mengambil pangsa pasar dari mobil-mobil terlaris dengan mesin pembakaran internal.

China Merchants Bank International melaporkan BYD Co Ltd salah satu merek mobil pribadi terlaris di China pada Februari, mengalahkan merek Volkswagen untuk kali kedua dalam empat bulan.

Perusahaan mobil listrik China ini mulai menawarkan sedan hybrid Qin dengan harga mulai dari Rp 1,3 juta pada Februari, lebih rendah dari Volkswagen Lavida dan Nissan Sylphy, yang mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada Qin.

Adapun, Tesla menyumbang 11,5 persen dari penjualan mobil listrik baterai di China pada Februari 2023, sedikit berubah dari 11,3 persen tahun sebelumnya, yang mengindikasikan berkurangnya efek pemotongan harga yang diterapkan pada awal Januari. Lini produknya umumnya lebih tua daripada para pesaingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper