Bisnis.com, JAKARTA - Jerman berencana membatasi beberapa komponen China masuk ke negaranya khususnya jaringan nirkabel generasi kelima (5G).
Pembatasan ini dipicu ketegangan geopolitik yang meningkat lantaran anggota parlemen membatalkan kompromi di era Angela Merkel.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (7/3/2023), operator telekomunikasi Jerman dilarang menggunakan suku cadang tertentu yang diproduksi oleh Huawei Technologies Co. dan ZTE Corp, kata orang-orang di pemerintahan.
Juru bicara pemerintahan Jerman belum memberi konfirmasi terkait masalah ini lebih lanjut.
Keputusan Jerman mengambil sikap tegas terhadap infrastruktur jaringan dijalankan setelah Amerika Serikat (AS) tengah meninjau lisensi ekspor ke Huawei yang telah ada karena masalah keamanan nasional.
Secara cepat, AS, Inggris, dan Uni Eropa (UE) semakin fokus pada risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan China.
Baca Juga
Adapun, Komisi Eropa bulan lalu melarang stafnya menggunakan TikTok di ponsel resmi setelah Kongres AS membatasi penggunaan aplikasi ini di perangkat federal tahun lalu.
Tak seperti banyak negara Uni Eropa, Jerman awalnya menghindari pelarangan langsung terhadap teknologi 5G Huawei dalam menghadapi tekanan AS untuk menghentikan penyedia infrastruktur China.
Sebaliknya, pemerintah memutuskan semua komponen untuk jaringan 5G yang dianggap sebagai infrastruktur TI penting perlu disertifikasi oleh pihak berwenang.
Keputusan membatasi beberapa komponen ini muncul ketika tekanan terhadap Jerman untuk bertindak terus meningkat.
Sebelumnya, pada November kepala persaingan usaha Uni Eropa Margrethe Vestage mengatakan negara-negara harus menghentikan penggunaan pemasok 5G yang berisiko tinggi sebagai suatu hal yang mendesak.
Negara-negara Uni Eropa termasuk Swedia, Bulgaria, dan Yunani telah membatasi peran Huawei dalam infrastruktur 5G mereka.