Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan rencana penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras, telur ayam, dan daging ayam, masih dalam pembahasan untuk mekanisme penyalurannya.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyampaikan pihaknya masih mendiskusikan penyaluran pangan tersebut bagi keluarga penerima manfaat, langsung dari Badan Usaha Logistik (Bulog) atau Kementerian Sosial (Kemensos).
“Pelaksanaanya masih kami diskusikan karena kalau dari rapatnya sendiri kelihatannya maunya langsung dari Bulog mendistribusikannya, nggak lewat Kemensos,” ujarnya kepada awak media di Gedung Sutikno Slamet Kementerian Keuangan, Selasa (7/3/2023).
Menurut Isa, dana untuk bansos pangan yang rencananya mulai disalurkan Maret hingga Mei 2023 tersebut telah ada namun belum ditentukan untuk pos anggarannya.
Dia pun menyampaikan bahwa untuk pangan jenis beras dari Perum Bulog telah tersedia dan siap disalurkan.
“Biasanya Bulog itu melaksanakan dulu kemudian mengklaim belakangan, jadi beras sudah ada di Bulog,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara untuk jumlah penerima, Isa mengatakan akan kembali mengacu pada data keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kemensos, yang tahun lalu berjumlah 20,65 juta orang.
Saat ini, Isa belum dapat menyampaikan jumlah pasti penerima manfaat dan anggaran yang diperlukan.
“Katanya sudah ada data yang baru dan mungkin bisa berbeda dengan 20,65 juta basis kita tahun lalu. Tahun ini nanti saya pastikan dahulu,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam rangka menjaga inflasi menjelang Ramadan dan Idulfitri 2023, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan akan terjadi peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan.
Oleh karena itu, pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi pada periode tersebut, seperti pemantauan harga kebutuhan pokok dan penyaluran bansos yang dilakukan selama 3 bulan.
Mengingat, Pada Februari 2023 terjadi inflasi year-on-year (yoy) sebesar 5,47 persen, didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki andil 1,87 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi secara tahunan, yaitu beras sebesar 0,32 persen dan telur ayam sebesar 0,15 persen.
“Akan diberikan untuk 3 bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan non tunai. Nah, ini diharapkan dalam 3 bulan ini bisa berjalan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (6/3/2023).