Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sejumlah pesan kepada sebanyak 166 Awardee Lembaga Pengelola Dana Abadi Pendidikan (LPDP) angkatan ke-199.
Sri Mulyani mengatakan bahwa Awardee LPDP yang mendapatkan manfaat langsung dari APBN berperan sebagai penjaga yang memegang tugas mulia untuk memenuhi harapan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dia menyampaikan kepada para Awardee agar dapat mempersiapkan karakter dan mental secara baik, yaitu mental yang bisa bersyukur atas beasiswa pendidikan yang telah diberikan oleh negara melalui instrumen APBN dengan kembali untuk mengabdi dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia.
“Tidak memikirkan selalu dirinya sendiri. Itu menurut saya adalah salah satu karakter yang harus ditanamkan kepada para LPDP Awardee,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (4/3/2023),
Sri Mulyani juga menanamkan tentang kesadaran dan kepekaan, bisa saling mendukung, saling meningkatkan kualitas di dalam kebhinekaan Bangsa Indonesia.
“Kepekaan dan kemampuan untuk memahami di luar diri kita sendiri, empati kepada pihak lain merupakan kunci bagi kalian untuk hidup sebagai sebuah bangsa yang bisa saling mendukung. Itu adalah sebuah fondasi yang saya ingin titipkan untuk kalian perkuat,” ujarnya.
Baca Juga
Jaga selalu kepercayaan diri dan optimis di setiap kesempatan adalah pesan ketiga yang disampaikannya kepada para Awardee LPDP. Menurutnya, hal itu merupakan langkah awal yang bagus dalam mengarungi perjalanan panjang dalam meraih cita-cita ke depan.
“Saya hanya ingin sampaikan pada kalian, pada titik-titik di mana kalian merasa ancaman terhadap kepercayaan diri anda, optimisme anda itu tererosi oleh apapun, jangan cepat menyerah atau saya lebih kuat lagi mengatakan jangan pernah menyerah,” ujar Sri Mulyani.
Keempat, dia juga mengimbau agar para Awardee dapat bijak dalam bermedia sosial dimana pun berada.
Terakhir, yang kelima adalah menjaga etika di dalam berorganisasi dan pergaulan, selalu mengembangkan mental pemenang, serta menjaga komitmen terhadap diri sendiri dan terhadap bangsa, dalam hal ini sebagai Garda Asa yaitu untuk memenuhi janji kepada republik.
“Waktu anda menghadapi banyak titik-titik kritis di dalam hidup anda untuk membuat keputusan, Ingat salah satu guardian itu adalah jargon ini. Apakah ini akan membuat asa-nya seluruh rakyat Indonesia kecewa, atau saya akan menjawab dan mendekatkan asa itu makin terwujud,” tuturnya.