Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Pastikan Saham CATL & LG di Tambang Nikel Anak Usaha Antam Minoritas

Porsi saham konsorsium PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend dan LG Energy Solution di tambang nikel proyek baterai kendaraan listrik dipastikan minoritas
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) menegaskan porsi kepemilikan saham konsorsium PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LG) di tambang nikel proyek baterai kendaraan listrik adalah minoritas. 

SVP Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, kedua konsorsium itu masing-masing hanya mendapat bagian 49 persen saham kepemilikan pada portofolio hulu tambang bijih nikel usaha patungan bersama PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). 

“Di sisi hulu, masing-masing konsorsium LG dan CATL akan memiliki porsi maksimum sekitar 49 persen di tambang,” kata Heri kepada Bisnis, Selasa (2/3/2023). 

Selain itu, Heri menuturkan, keseluruhan produksi bijih nikel dari sisi hulu tambang usaha patungan itu bakal dipasok untuk umpan ke smelter yang dimiliki konsorsium baterai setrum tersebut. 

“Seluruh hasil produksi tambang akan digunakan sebagai feed ke smelter yang merupakan bagian dalam proyek EV battery terintegrasi,” kata dia. 

Adapun, pemerintah telah mengubah izin usaha tambang nikel PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) di Maluku Utara melalui melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Perizinan Atau Perjanjian di Bidang Pertambangan yang Berada di Kawasan Hutan.  

Dalam Keppres yang ditetapkan pada 27 Februari 2023 itu, disebutkan bahwa pemegang perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan di Halmahera Timur, Maluku Utara, selain PT Aneka Tambang Tbk. merupakan anak perusahaan yang 51 persen atau lebih kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Antam.

Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Sumber Daya Arindo yang memperoleh izin usaha pertambangan (IUP) dengan luas wilayah 14.421 hektare (ha) dan PT Nusa Karya Arindo dengan luas wilayah 20.763 ha.

Sementara itu, luas wilayah IUP Antam di tambang tersebut sebesar 3.648 ha. Dalam beleid sebelumnya, luas wilayah perizinan yang dimiliki Antam sebesar 39.040 ha.

Sebelumnya, Antam bersama PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. telah menandatangani framework agreement untuk kerja sama proyek pengembangan ekosistem EV battery (electric vehicle battery) yang terintegrasi di Indonesia yang mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada tanggal 14 April 2022.

Aktivitas pertambangan bijih nikel dalam rangka proyek pengembangan ekosistem EV battery selanjutnya akan dilaksanakan oleh PT Sumberdaya Arindo (PT SDA). Sebagai tindak lanjut pelaksanaan framework agreement, pada 16 Januari 2023, telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement) antara Antam dan Hong Kong CBL Limited (HKCBL), anak perusahaan yang dikendalikan oleh CBL, atas sebagian kepemilikan saham Antam dalam PT SDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper