Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk milik PT Kayan Hydropower Nusantara yang berlokasi di Malinau, Kalimantan Utara.
Jokowi menilai positif inisiasi konstruksi salah satu PLTA pengalir energi bersih untuk Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Bulungan, Kalimantan Utara tersebut.
Apalagi, kata Jokowi, pembangkit tenaga air itu turut dikerjakan konsorsium Indonesia bersama dengan konsorsium Malaysia.
"Hari ini saya sangat, sangat, sangat senang sekali karena PLTA Mentarang Induk dimulai pekerjaannya, dimulai konstruksinya dan yang saya lebih senang karena ini dikerjakan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia, menunjukkan bahwa kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik," kata Jokowi saat acara peletakan batu pertama atau groundbreaking PSN PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara di Malinau, Kalimantan Utara, yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/3/2023).
Jokowi menargetkan masa konstruksi PLTA itu dapat rampung dalam waktu 7 tahun mendatang. Kehadiran PLTA ini diharapkan memberikan manfaat kepada Kabupaten Malinau, kepada Provinsi Kalimantan Utara, dan kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Ini PLTA yang terintegrasi dengan kawasan industri hijau di KIPI Bulungan, yang nantinya produk-produk yang dihasilkan energinya hijau,” tuturnya.
Baca Juga
Adapun, nilai proyek PLTA itu ditaksir mencapai sekitar US$2,6 miliar atau setara dengan Rp40 triliun. Nantinya, sumber listrik dari PLTA bakal disambungkan menuju kawasan KIPI Bulungan yang berjarak 300 kilometer.
“Ini bukan suatu pekerjaan yang mudah dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil US$2,6 miliar kalau dirupiahkan kira kira Rp40 triliun, besar sekali,” kata dia.
Dengan demikian, dia berharap, PLTA Mentarang dapat memasok energi bersih yang berkelanjutan untuk menopang produk hijau yang nanti dihasilkan di KIPI Bulungan.
Seperti diketahui, kebutuhan investasi untuk KIPI Bulungan mencapai US$132 miliar atau setara dengan Rp1.848 triliun. Kawasan industri itu nantinya bakal memproduksi baterai listrik kendaraan listrik, mobil listrik, aluminium hingga petrokimia.
“Saya sudah cek kawasan industrinya siap sehingga begitu disambung itu lah masa depan Indonesia,” kata dia.