Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menekankan pentingnya manajemen lalu lintas yang optimal di jalan tol dalam mengatasi kepadatan kendaraan pada masa angkutan mudik lebaran 2023.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno saat melakukan pengecekan kesiapan jalan tol menjelang masa Angkutan Lebaran 2023/1444 H dari Jakarta hingga Semarang.
Pemeriksaan tersebut dilakukan bersama dengan Korlantas Polri, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), serta PT Jasa Raharja (Persero) pada Kamis (22/2/2023).
Hendro mengatakan pihaknya optimistis dapat menyiapkan angkutan lebaran yang lebih baik pada 2023. Pihaknya memprediksi animo masyarakat untuk mudik akan meningkat karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah ditiadakan.
Untuk itu dia mengatakan sistem manajemen rekayasa lalu lintas yang serius sangat diperlukan. Dia mengatakan hal ini harus menjadi perhatian bersama, terutama di jalan tol.
“Rest area adalah salah satu sumber kemacetan apabila management traffic-nya tidak dikelola dengan baik," ujar Hendro dalam keterangan resminya, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, ia menuturkan rekayasa lalu lintas yang diterapkan harus bisa menghindari atau mengurai kepadatan di titik-titik yang rawan kemacetan. Bahkan, untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan Program Mudik Gratis 2023.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan akan memberlakukan pengalihan arus jika terjadi kepadatan saat arus mudik pada beberapa ruas tol. Selain itu, pihaknya juga akan menerapkan skema contra flow jika terjadi kepadatan pada arus balik.
Latif menyebutkan pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas lainnya jika terjadi kepadatan. Dia juga menginstruksikan personil yang bertugas untuk mengantisipasi kepadatan lebih awal agar kendaraan tidak berhenti di bahu jalan.
Kemudian, pihaknya juga akan melakukan sistem buka-tutup pada area peristirahatan (rest area) secara situasional jika sudah melebihi kapasitas.
“Sejalan dengan itu, rekayasa lalu lintas berupa contra flow ataupun one way juga akan kami terapkan di ruas tol wilayah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah apabila situasi kepadatan jalan sudah memasuki situasi padat dan kontingensi,” jelas Latif.
Adapun Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengimbau pengaturan alur lalu lintas perlu dilakukan secara optimal pada wilayah rest area. Menurutnya, hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di pintu masuk rest area yang dapat memicu kemacetan di jalan tol.