Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Tepis Kabar LG Mundur dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menepis kabar LG Energy Solution (LG) mundur dari proyek baterai kendaraan listrik.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis kabar mundurnya LG Energy Solution (LG) dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (electronic vehicle/EV)

Sebelumnya, beredar kabar bahwa LG berniat mundur dari investasi di sisi penghiliran prekursor, katoda, sel baterai hingga daur ulang dalam Proyek Titan. Proyek ini merupakan bagian usaha patungan bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Terkait dengan hal itu, Bahlil menyatakan bahwa Kementerian Investasi telah melakukan pertemuan dengan LG pada beberapa hari lalu. Dia menegaskan bahwa LG akan tetap menanamkan investasinya di Tanah Air. 

“Proses tentang LG tidak ada perubahan sedikit pun, yang berubah itu anggota konsorsiumnya. Kalau anggota konsorsium kan urusan internal mereka. Memang mereka melaporkan ada perubahan di konsorsium,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2023). 

Bahlil menegaskan bahwa perubahan anggota konsorsium merupakan aksi korporasi biasa. Meski belum bisa menyampaikan detail perubahan tersebut, dia memastikan bahwa proses investasi LG terus berjalan.

“[LG] tetap on the track, jalan terus,” kata Bahlil. 

Adapun, kabar hengkangnya LG dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik diungkapkan oleh Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Senin (6/2/2023).

Hendi mengatakan bahwa hingga kini hubungan kerja sama antara Aneka Tambang (Antam) dengan LG belum memiliki status yang jelas. Namun, LG mendorong anggota konsorsiumnya, yakni Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi.  

Hendi memandang bahwa Huayou bukanlah mitra yang seimbang bagi Antam, yang merupakan salah satu pemegang saham IBC. Menurutnya, Huayou tidak memiliki keahlian, serta pengalaman untuk pabrikan baterai dan portofolionya lebih banyak pada pengembangan smelter.  

“Kami masih menginginkan adanya konsorsium yang lengkap sampai ke EV manufakturnya sedangkan Huayou kan bergerak hanya di pengembangan smelter,” tuturnya.  

Adapun, pengembangan industri baterai kendaraan listrik IBC bersama dengan konsorsium PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL) dan LG ditargetkan efektif pada kuartal pertama tahun ini.

Sementara itu, Antam baru saja melaksanakan spin off segmen bisnis nikel mereka senilai Rp9,8 triliun untuk dua anak usaha hasil joint venture dengan konsorsium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper