Bisnis.com, JAKARTA - Lion Parcel, perusahaan logistik dari Lion Air Group, tengah mengkaji rencana penggunaan kendaraan listrik khususnya truk listrik dalam kegiatan operasional perusahaan.
Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto menjelaskan masih mempertimbangkan potensi penggunaan kendaraan listrik.
"Perusahaan tengah mempertimbangkan penggunaan truk listrik dalam kegiatan logistik perusahaan," ujar Kenny saat ditemui dalam Konferensi Pers dengan Media di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Dia mengatakan, anak usaha Lion Air Group ini juga telah membeli 10 unit motor listrik Gesits pada tahun lalu sebagai langkah awal penggunaan kendaraan bebas bahan bakar fosil. Perusahaan masih melakukan uji coba operasional dengan kesepuluh unit motor listrik tersebut.
Kenny melanjutkan, penggunaan kendaraan listrik dalam kegiatan operasional perusahaan membutuhkan sejumlah fasilitas pendukung agar dapat berjalan secara optimal. Dia mencontohkan, beberapa pertimbangan perusahaan dalam mencari armada kendaraan listrik yang tepat adalah ketersediaan SPKLU, daya tahan baterai, dan lainnya.
Kenny menambahkan uji coba motor listrik amat penting untuk memperkirakan potensi penggunaan kendaraan jenis ini secara keseluruhan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Baca Juga
Dia mengatakan, kendaraan listrik yang memiliki daya tahan baterai rendah atau tidak memiliki fasilitas pendukung yang memadai dipastikan akan memicu kenaikan beban operasional perusahaan
“Infrastruktur pendukungnya juga harus disiapkan, kalau kita susah mencari charging station, SLA [service level agreement] pelanggan akan terdampak. Lion Parcel berkomitmen untuk mencari brand (kendaraan listrik) yang bisa mendukung hal – hal tersebut,” jelasnya.
Adapun, Kenny menambahkan saat ini jaringan pengiriman Lion Parcel telah menjangkau 98 persen area di Indonesia serta 41 negara internasional yang tersebar di 5 benua. Lion Parcel telah berhasil menambah 15 negara jaringan sepanjang 2022 lalu, di antaranya adalah China, AS, Belgia, Spanyol, dan lainnya.
Dia memaparkan, infrastruktur dan jaringan ini terus didukung oleh lebih dari 7.000 agen, 15.000 kurir antar, 3.000 armada pengantaran, serta dukungan infrastruktur milik Lion Air Group.