Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) mendapat undangan kerja sama dari pemerintah Tanzania untuk mengembangkan sistem kelistrikan di Afrika Timur. Pemerintah Tanzania meyakini, perusahaan setrum negara tersebut mampu mengembangkan listrik berbasis energi bersih.
Menteri Energi Tanzania January Makamba menjelaskan, saat ini Afrika Timur, khususnya Tanzania memiliki komitmen dalam mendukung pengurangan emisi global. Menurutnya, pasokan listrik yang baik dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi maupun investasi di Tanzania.
"Track record PLN sudah terkenal seantero wilayah. Hal ini membuat kami yakin PLN mempunyai kekuatan dalam menghadirkan listrik yang andal bagi kami," ungkap January dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (11/2/2023).
January menyebut, dalam pengembangan energi bersih dan transformasi digital yang dilakukan PLN menjadi alasan kuat untuk Tanzania memilih PLN sebagai partner dalam pengembangan kelistrikan di wilayah Afrika Timur.
Menurut January, Tanzania saat ini memiliki potensi sumber daya air dan panas bumi yang mampu dikembangkan sebagai pembangkit listrik.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut baik kerja sama dari pemerintah Tanzania. Dia melihat adanya peluang bisnis yang bisa dikembangkan bersama. Menurutnya, peluang kerja sama ini menjadi ceruk pengembangan baru dalam sektor kelistrikan.
"Kita sudah bekerja sama juga dengan Malaysia terkait pengembangan sistem kelistrikan. Kami juga sudah pergi ke Korea Selatan, Jepang dan Cina untuk bisa kolaborasi dalam investasi," ujar Darmawan.
Tidak hanya dengan negara-negara Asia Tenggara dan Timur, PLN Group juga telah menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, seperti kerja sama operation and maintenance antara PLN Indonesia Power melalui PT Cogindo Daya Bersama dengan Kementerian Listrik dan Air Kuwait.
Selain itu juga ada kerja sama investasi untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT), seperti PLTS Terapung Cirata antara PLN Nusantara Power melalui PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar.