Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Biang Kerok Banyak Restoran Tutup di RI, Ada Warunk Upnormal!

Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengungkapkan sejumlah faktor yang memicu tutupnya sejumlah restoran di Indonesia.
Warunk Upnormal - Instagram @warunk_upnormal.
Warunk Upnormal - Instagram @warunk_upnormal.

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena tumbangnya sejumlah bisnis restoran di Indonesia menjadi tantangan besar bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengakui, bisnis restoran akhir-akhir ini cukup dinamis, misalnya dari sisi ketahanannya, dibandingkan dengan bisnis perhotelan.

Hariyadi mengatakan restoran di Indonesia memiliki kurang lebih 1,2 juta unit restoran, maka ini menjadi tugas bagi PHRI untuk menghimpun mereka semua.

“[Restoran] bisa sangat mudah untuk tutup, buka lagi dan lain sebagainya, tapi ini adalah PR kita karena justru sektor restoran ini yang menyumbang sebetulnya melebihi daripada hotel, kalau kita bicara dari pajaknya,” kata Hariyadi dalam konferensi pers pembukaan Rakernas III PHRI 2023, yang dipantau secara daring, Kamis (9/2/2023).

Lebih lanjut, dia menyampaikan, ada sejumlah faktor yang memicu tutupnya sejumlah restoran di Indonesia. Pertama, pemilik restoran belum memiliki kompetensi yang cukup baik termasuk manajemen dan sumber daya manusia, untuk mengelola usahanya.

Kedua, tingginya biaya sewa, misalnya biaya sewa di mall. Hariyadi menuturkan, mall memiliki revenue yang tinggi. Bila restoran tak mampu menjual sesuai targetnya, maka restoran akan kesulitan untuk membayar sewa di mall. Akibat tak mampu membayar, pihak mall pun terpaksa harus mengeluarkan restoran tersebut.

PHRI sendiri mengaku telah memikirkan sejumlah cara untuk merangkul para pelaku bisnis restoran antara lain mendorong agar komunitas restoran lebih solid di PHRI dan bertukar pengalaman hingga tips untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi selama mengelola bisnis restoran.

Menurutnya, hal tersebut sudah diterapkan di Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo. Dia mengungkapkan, Apindo rutin mengadakan pertemuan bersama dengan pelaku UMKM untuk membahas semua masalah yang sedang terjadi.

Dari masalah-masalah yang ada, nantinya Apindo bersama dengan pelaku usaha akan mencari solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

“Nah ini yang akan kami lakukan di PHRI,” ungkap Hariyadi.

Beberapa waktu belakangan, perusahaan F&B memilih untuk menutup sejumlah gerainya termasuk Warunk Up, Wendy’s, Kopi Kenangan, hingga Fore.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey, sebelumnya menyebut, tutupnya sejumlah gerai adalah suatu keniscayaan ketika suatu bisnis tak adaptif dan resilience. Perusahaan-perusahaan tersebut dipandang perlu untuk mengubah model bisnisnya, agar tak ditinggalkan oleh masyarakat.

“Jadi gimana agar nggak ditinggalkan? Ya mereka harus merubah setiap saat model bisnisnya, menunya. Jangan kopi melulu mungkin, sekali-kali french fries di Kopi Kenangan, jadi kayak begitu,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper