Bisnis.com, JAKARTA – Selandia Baru terus memacu kerja sama bilateral dengan Indonesia, khususnya di bidang perdagangan.
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett mengatakan Selandia Baru dan Indonesia terus mengembangkan peluang kerja sama sejak Presiden Joko Widodo berkunjung ke tersebut pada 2018.
“Ada berbagai peluang perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru sejak Presiden Jokowi mengunjungi Selandia Baru dengan membawa misi perdagangan pertama pada 2018,” ungkap Kevin dalam kunjungan Kedutaan Besar Selandia Baru ke Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (7/2/2023).
Dia mengatakan kunjungan Jokowi tersebut menjadi sinyal positif untuk kemajuan kerja sama perdagangan kedua negara.
Kevin melanjutkan, nilai perdagangan kedua negara saat ini mencapai NZ$3,3 miliar. Adapun nilai ini ditargetkan mencapai NZ$4 miliar pada tahun 2024 mendatang.
Dia mengatakan selama ini perdagangan kedua negara terfokus pada perdagangan barang dan akan terus dipacu ke depannya. Namun, Selandia Baru tidak menutup kemungkinan untuk menggali peluang kerja sama di sektor jasa, terutama pengembangan teknologi.
“(Peluang ini) khususnya di sektor pendidikan dan pariwisata, namun potensi kerja sama terbesar ada di pengembangan teknologi di sektor pertanian, kesehatan, dan teknologi hijau,” pungkasnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$1,998 juta hingga November 2022.
Adapun ekspor Indonesia ke Selandia Baru mencapai US$681,2 juta, sedangkan impor dari Selandia Baru menyentuh US$1,31 miliar per November 2022. Dengan angka ini, Indonesia masih mencatatkan defisit neraca perdagangan US$631 juta.