Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan ekonomi Indonesia sepanjang 2022, yang tumbuh 5,31 persen secara tahunan menjadi torehan tertinggi sejak era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Angka ini [pertumbuhan ekonomi RI] jauh di atas sebelum pandemi dan menjadi angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sejumlah sektor komponen utama. Permintaan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga atau LNPRT, kata Airlangga masih tumbuh kuat sebesar 5,7 persen secara year-on-year (yoy).
Selain itu, ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 14,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Airlangga juga memaparkan seluruh leading sector yaitu industri perdagangan, pertambangan, pertanian, dan konstruksi melanjutkan tren positif.
Adapun, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan tumbuh 16,99 persen yoy, serta akomodasi dan makan minum sebesar 13,81 persen. Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31 persen secara tahunan. Angka ini merupakan tertinggi sejak Presiden Jokowi memerintah selama hampir 9 tahun.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ini merupakan titik balik ke level 5 persen. Capaian ini menandakan pemulihan ekonomi setelah Covid-19 terus berjalan.
“Kinerja ekonomi pada 2022 menguat dibandingkan dengan 2021. Pertumbuhan ekonomi tahunan kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi,” papar Margo.
Sementara itu, BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 tumbuh sebesar 5,01 persen secara tahunan dan 0,36 persen quartal-to-quartal (qtq).
Jika dilihat dalam kurun 9 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 merupakan yang tertinggi sejak Jokowi terpilih menjadi Presiden Indonesia pada 2014 silam.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada era Jokowi terjadi pada 2018 yakni sebesar 5,17 persen. Saat era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beralih Jokowi pada 2014, ekonomi tercatat tumbuh 5,01 persen.
Sementara itu, pada tahun 2015 ekonomi Indonesia merosot ke level 4,88 persen. Tahun berikutnya atau pada 2016 ekonomi mampu rebound melebihi capai 2014, yakni 5,03 persen.
Kenaikan ekonomi berlanjut pada 2017 dengan pertumbuhan sebesar 5,07 persen, lalu tahun 2018 ekonomi dalam negeri kembali melesat sebesar 5,17 persen. Namun, ekonomi kembali menyusut ke posisi 5,02 persen pada 2019.
Tak cuma itu, ekonomi Indonesia melanjutkan penurunan saat saat Covid-19 melanda Indonesia tahun 2020 dengan ekonomi minus 2,07 persen. Akan tetapi, kondisi tersebut berangsur naik ke level 3,7 persen, dan kini tumbuh sebesar 5,3 persen sepanjang tahun lalu.