Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, secara tiba-tiba membatalkan rencananya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada hari ini, Senin (6/2/2023).
Sebelumnya, Humas Kementerian Pertanian mengundang awak media pada pagi tadi untuk agenda Mentan Syahrul memantau kondisi beras di PIBC. Dalam undangan itu, Syahrul akan berkunjung pada pukul 11.30 WIB.
“Mohon maaf, Pak Menteri batal ke PIBC,” kata Roby Darmawan, Kepala Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) kepada Bisnis, Senin (6/2/2023).
Roby mengatakan, dirinya pun belum mengetahui secara pasti penyebab Syahrul mengurungkan kunjungannya ke PIBC tersebut.
“Sampai saat ini saya belum terinfo,” ujarnya.
Menteri Syarhul memang menjadi sorotan di tengah bergulirnya isu reshuffle kabinet yang disebut akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Politikus NasDem itu memperoleh kritik dari PDIP soal kinerjanya. Beberapa kali, PDIP mendesak Jokowi untuk menggantinya.
Terbaru, pada rapat yang membahas soal distribusi beras pada Selasa (31/1/2023), Presiden Jokowi diketahui tidak mengundang Syahrul ke Istana. Rapat itu hanya dihadiri Dirut Perum Bulog Budi Waseso bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Ketika dicecar wartawan soal ketidakhadiran Syahrul dalam rapat terbatas di di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, itu, Jokowi hanya menjawab singkat. "Ya mungkin masih ke luar kota," ujarnya.
Pada hari itu, Mentan Syahrul ternyata menggelar pemantauan stok beras di 17 daerah secara virtual di Kementerian Pertanian pada Selasa (31/1/2023).
Syahrul kepada awak media menyinggung Presiden Jokowi sebagai pembela petani. Menurutnya, dirinya bersama Jokowi memiliki posisi yang sama terkait sektor pertanian.
“Yang penting petani harus saya bela, harus dibeli. Pak Presiden selalu membela petani kita, kok,” kata Syahrul saat disinggung kembali soal impor beras kepada awak media di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Syahrul mengatakan, Kementan hanya ingin petani sejahtera, salah satu caranya dengan membeli beras mereka. Hal tersebut juga, menurut Syahrul selalu didukung Presiden Jokowi. Apalagi, dia memastikan jika stok beras Indonesia sejatinya mencukupi.
Bahkan, Syahrul mengklaim, produksi pada 2022 merupakan surplus beras terbesar Indonesia sepanjang sejarah.