Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Absen Ratas di Istana, Mentan Sebut Jokowi Pembela Petani

Mentan Syahrul Yasin Limpo tidak hadir dalam ratas yang dipimpin Jokowi di Istana pada Selasa (31/1/2023).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, tidak hadir dalam agenda rapat terbatas untuk membahas operasi pasar dan stok pangan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada Selasa (31/1/2023).

Alih-alih hadir ke Istana, Mentan ternyata menggelar pemantauan stok beras di 17 daerah secara virtual di Kementerian Pertanian hari ini, Selasa (31/1/2023).

Padahal, sejumlah menteri seperti Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo hadir di Istana Negara untuk menghadiri ratas. Ketidakhadiran Syahrul Yasin Limpo dalam ratas tersebut pun menuai pertanyaan publik di tengah berembusnya isu reshuffle kabinet Jokowi.

Sementara itu, dalam acara pemantauan stok beras di 17 daerah, Syahrul menyinggung Presiden Jokowi sebagai pembela petani. Menurutnya, dirinya bersama Jokowi memiliki posisi yang sama terkait sektor pertanian.

“Yang penting petani harus saya bela, harus dibeli. Pak Presiden selalu membela petani kita, kok,” kata Syahrul saat disinggung kembali soal impor beras kepada awak media di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Syahrul mengatakan, Kementan hanya ingin petani sejahtera, salah satu caranya dengan membeli beras mereka. Hal tersebut juga, menurut Syahrul selalu didukung Presiden Jokowi. Apalagi, dia memastikan jika stok beras Indonesia sejatinya mencukupi. Bahkan, Syahrul mengklaim, produksi pada 2022 merupakan surplus beras terbesar Indonesia sepanjang sejarah.

BPS sendiri memproyeksikan jika produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 32,07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718.000 ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.

“Justru 2022 kemarin produksi tertinggi kita di situ. Selama 77 tahun inilah produksi terbesar, makanya buka data. Tentu kita tidak mengatakan kita yang benar dan lain salah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syahrul yang juga politikus NasDem ini menjelaskan alasan dirinya menggelar pertemuan dengan perwakilan 17 provinsi mengenai stok awal tahun. Menurutnya, Indonesia memiliki stok berlebih yaitu 3 juta ton karena saat ini telah mulai memasuki masa panen.

“Katakanlah dalam Januari, Februari Maret over stok kita 3 juta ton, karena 12 juta ton hasil panen yang ada saat ini. Sampai dengan Maret itu bukan puncak panen, karena puncak panen kita Maret, April sampai Mei. Berarti perjalanan panen masih panjang,” jelasnya.

Dia mengungkapkan laporan stok beras tersebut berasal dari standing crop yang dimiliki Kementan. Hasilnya, menurut Syahrul datanya sama dengan catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Artinya mencocokan dua data ini kami bertemu dengan 17 provinsi coba ricek seluruh Indonesia. Bagaimana data yang kita miliki dari standing crop, BPS, tanggapan kadis [kepala dinas] dan gubernur dan ternyata ok. Alhamdulillah,” tuturnya.

Diketahui, Presiden Jokowi menggelar dua kali rapat terbatas hari ini. Dua menteri dari NasDem tidak terlihat dalam rapat bersama Jokowi. Saat ini memang tengah menguat isu reshuffle kabinet terhadap para menteri dari Partai NasDem.

Rapat-rapat tersebut digelar pada Selasa (31/1/2023) di Istana Negara, Jakarta Pusat. Terlihat hadir dalam rapat soal pangan ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Kepala Bulog Budi Waseso, dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang juga membidangi soal pangan, tidak terlihat hadir. Budi Waseso atau Buwas mengatakan hanya tiga pihak yang diundang dalam rapat, yakni dia bersama Zulhas dan Arief Prasetyo Adi.

Sebelum rapat soal pangan, ada juga rapat terbatas yang dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. Alue disebut mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper